loading...
loading...
HIV AIDS termasuk dalam jenis penyakit yang tidak bisa disembuhkan maka, seluruh Warga RT.15 RW.02 Kel. Jepara Surabaya wajib mengetahui tentang SADIRHA (Sadar Diri Tentang HIV & AIDS).
Penyakit ini pun seringkali ditakuti karena dianggap sangat menular.
Namun tak banyak yang tahu bahwa dengan bersentuhan atau bahkan minum dari gelas yang sama dengan pengidap AIDS tidak dapat tertular penyakit ini.
Untuk itu, Warga RT.15 RW.02 Kel. Jepara Surabaya wajib cari tahu info lebih lengkap mengenai penyakit menular yang satu ini dengan SADIRHA (Sadar Diri Tentang HIV & AIDS).
Apa itu HIV AIDS?
Nyatanya ketika seseorang terinfeksi HIV belum tentu ia juga mengidap AIDS.
Menurut pengertiannya, AIDS merupakan stadium akhir dari infeksi virus HIV.
Pada kondisi ini, sistem kekebalan tubuh sudah tidak mampu lagi melawan infeksi yang menyerang tubuh.
HIV merupakan singaktan dari Human Immunodeficiency Virus.
Ketika tubuh terinfeksi HIV maka sistem kekebalan dalam tubuh kita akan menyerang infeksi yang disebabkan HIV.
Secara tidak langsung tubuh akan membuat antibodi untuk melawan HIV.
Dalam pemeriksaan darah, seseorang yang memiliki antibodi terhadap virus HIV dikatakan telah positif terinfeksi.
Ketika seseorang terinfeksi HIV, sistem kekebalan tubuhnya akan menurun dari waktu ke waktu.
Misalnya saja jadi lebih mudah sakit dan apabila sudah sakit akan menjadi susah untuk sembuh kembali.
Ketika sistem kekebalan tubuh ini sudah rusak sepenuhnya, maka seseorang telah memasuki tahap stadium akhir yang disebut AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome).
Bagaimana Penyebaran HIV AIDS?
Ketika seseorang sudah terinfeksi maka potensi ia akan terkena AIDS menjadi tinggi.
Virus HIV yang berkembang dalam tubuh menggerogoti sistem kekebalan tubuh sehingga menyebabkan penyakit AIDS.
Virus HIV sebenarnya tidak bisa bertahan lama di udara terbuka, kontak dengan pengidap adalah cara penularan yang paling umum terjadi.
Virus ini tertular melalui darah, cairan alat kelamin wanita, air mani dan air susu ibu yang sudah terifeksi.
Di Indonesia sendiri, penyebaran HIV disebabkan oleh hubungan intim yang tidak aman dan penggunaan jarum suntik obat-obatan terlarang.
Hingga kini memang belum ada kasus penularan HIV yang disebabkan oleh air mata atau air liur.
Namun hubungan intim secara oral atau berciuman (dengan adanya luka berat pada mulut atau gusi berdarah) maka dapat menyebabkan penularan virus HIV.
Ini karena ada kontak dengan bagian tubuh yang terbuka sehingga virus HIV tertular melalui darah dan air mani atau cairan alat vital wanita.
Gejala HIV AIDS
Banyak orang yang tidak menyadari dirinya terinfeksi HIV.
Umumnya gejalanya akan muncul 2-3 minggu setelah tertular.
Gejala yang muncul dari infeksi virus ini mirip dengan flu yakni demam, sakit kepala, otot dan sendi yang sakit, sakit perut, kelenjar getah bening yang bengkak, atau ruam pada kulit selama satu atau dua minggu.
Gejala awal dari infeksi virus ini seringkali dianggap flu biasa karena akan hilang dengan sendirinya.
Bahkan sistem kekebalan tubuh tidak merespon pada gejala awal infeksi HIV.
Pengaruh infeksi virus ini bisa berbeda-beda setiap orang.
Ada yang terkena gejala flu lalu sembuh ada pula yang tanpa gejala sama sekali.
Hasilnya, pada sebagian orang yang terinfeksi HIV mereka dapat hidup bertahun-tahun namun sayangnya di dalam tubuh virus ini sebenarnya merusak sistem kekebalan tubuh.
Ketika HIV Menyebabkan AIDS
Saat sistem kekebalan tubuh menjadi rusak karena infeksi HIV maka muncullah AIDS.
Pengaruhnya pada masing-masing orang bisa berbeda-beda.
Ada orang yang mengalami AIDS setelah terinfeksi bertahun-tahun, ada pula yang terkena AIDS setelah terinfeksi dalam beberapa bulan.
Pengobatan AIDS
Hingga saat ini belum ada pengobatan untuk menyembuhkan AIDS, terapi yang dilakukan untuk AIDS ini bertujuan untuk bertahan dan memperpanjang hidup.
Cara yang paling sederhana untuk dilakukan agar tidak terkena AIDS adalah melindungi diri dari infeksi HIV.
Oleh karena itu hindari berhubungan intim bebas dan menggunakan jarum suntik bergantian.
Mau tahu berapa banyaknya pengidap HIV di dunia?
Pada 2016 lalu, tercatat setidaknya 36,7 juta jiwa hidup dengan:
Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Para ahli memperkirakan jumlahnya terus meningkat sampai sekarang.
HIV sendiri merupakan virus yang merusak sistem imun dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4 (jenis sel darah putih).
Nah, semakin banyak sel CD4 hancur, maka kekebalan tubuh akan semakin lemah. Alhasil, seseorang akan lebih rentan berbagai penyakit.
Namun yang perlu digarisbawahi, HIV berbeda dengan AIDS.
HIV merupakan virusnya.........
Sedangkan infeksi HIV yang tak segera ditangani akan berkembang menjadi kondisi serius, sebutannya Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS).
Pendek kata AIDS merupakan stadium akhir dari infeksi virus HIV.
Pasalnya, di tahap ini kemampuan tubuh untuk melawan berbagai infeksi sudah hilang sepenuhnya.
Nah, virus HIV ini sendiri bisa ditularkan lewat berbagai media.
Mulai dari darah, sperma, cairan preseminal (cairan yang keluar sebelum ejakulasi), cairan vagina dan rektum, dan air susu ibu.
Selama ini, hubungan intim selalu dituduh sebagai penyebab HIV yang sering terjadi.
Kenyataannya, infeksi HIV memang bisa terjadi melalui hubungan intim Miss V maupun dubur.
Tak hanya itu, dalam kasus kecil HIV juga bisa menular melalui oral sx, bila terdapat luka terbuka di mulut pengidapnya.
Namun selain hubungan intim, ada beberapa hal lainnya yang bisa menularkan virus ini. Nah, berikut beberapa penyebab HIV lainnya yang perlu diketahui.
1. Berbagi Jarum Suntik
Penggunaan jarum suntik secara bergantian dengan pengidap HIV, merupakan salah satu cara untuk menularkan virus ini.
Enggak cuma itu, orang yang menyuntikan obat, steroid, atau hormon juga dapat terinfeksi HIV bila menggunakan jarum suntik secara bergantian.
Kok bisa????????
Kata ahli, hal ini disebabkan ada darah yang masih menempel pada jarum suntik dari pengguna sebelumnya yang terinfeksi HIV.
2. Transfusi Darah
Ingat, darah merupakan media penularan virus HIV.
Oleh sebab itu, virus ini bisa menular ketika seseorang menerima donor dari pengidap HIV.
3. Ibu ke Bayi
Penyebab HIV juga bisa disebabkan pada saat kehamilan, persalinan, hingga melalui ASI.
Oleh sebab itu, para wanita amat disarankan untuk menjalani tes HIV, baik sebelum maupun saat hamil.
4. Bekerja di Rumah Sakit
Petugas kesehatan juga memiliki risiko terinfeksi HIV.
Sebab, mereka amat sering berurusan dengan darah pasien atau berbagai jarum suntik yang bisa menjadi media penularan.
Namun, risikonya amat kecil karena bisa dipastikan mereka menggunakan alat pelindung diri, seperti sarung tangan, dan lain-lain.
5. Alat Tato
Aktivitas ini bisa membahayakan kesehatan bila tak hati-hati melakukannya.
Sebaiknya pilihlah dengan cermat tempat tato yang berkualitas.
Tak cuma itu, pastikanlah pegiat tato untuk menggunakan alat tato yang steril.
Sebab, alat tato yang digunakan secara bergantian bisa saja menjadi media penyebaran virus HIV.
6. Transplantasi Organ Tubuh
Meski tujuannya untuk menyelamatkan nyawa seseorang, transplantasi organ tubuh amat riskan dengan penularan virus HIV.
Sebab, penerima donor yang mendapatkan organ dari pendonor yang sudah terinfeksi virus HIV, bisa terinfeksi virus tersebut melalui pertukaran cairan di organ tersebut.
Pencegahan Virus HIV
1. Melakukan Hubungan Intim yang Aman
Usahakan untuk tidak bergonta-ganti pasangan dan berhubungan intim hanya dengan satu orang yang sama saja.
Agar lebih aman, kamu juga dianjurkan untuk selalu menggunakan kondom yang baru setiap kali berhubungan intim, baik melalui Miss V atau melalui dubur.
Bila ingin menggunakan kondom berpelumas, pilihlah pelumas yang berbahan dasar air.
Hindari kondom dengan pelumas berbahan dasar minyak, karena lebih mudah bocor.
2. Hindari Alkohol dan Obat-obatan Terlarang
Mengonsumsi minuman beralkohol memang tidak akan membuatmu tertular virus HIV.
Namun, kebiasaan minum minuman beralkohol secara berlebihan dapat menurunkan tingkat kesadaranmu, sehingga kamu cenderung mengambil keputusan yang buruk seperti menggunakan obat-obatan terlarang.
Sedangkan menggunakan obat-obatan terlarang dengan jarum suntik, apalagi berbagi jarum suntik dengan orang lain dapat menyebabkan kamu tertular virus HIV.
3. Bicarakan dengan Dokter dan/ atau Ahli Kesehatan
Bagi ibu hamil yang didiagnosis positif mengidap HIV, sebaiknya bicarakan kepada dokter kandungan mengenai penanganan selanjutnya dan perencanaan metode persalinan, untuk mencegah virus menular ke janin.
4. Jujur dengan Pasangan
Beri tahu pasangan bila kamu positif mengidap HIV, agar pasangan kamu bisa menjalani tes HIV.
Semakin cepat HIV terdeteksi, maka semakin dini penanganan dapat dilakukan sehingga dapat mencegah infeksi HIV semakin berkembang.
☆☆☆☆☆
SADIRHA
(Sadar Diri Tentang HIV & AIDS)
HIV/ AIDS dikenal sebagai penyakit mematikan yang bisa menular.
Meskipun demikian, pengidap HIV/AIDS tidak perlu dijauhi. Justru dukungan dari keluarga dan orang-orang terdekat sangat dibutuhkan oleh pengidap agar bisa menjalani hari-harinya dengan baik.
Namun, buat kamu yang tinggal serumah dengan pengidap HIV/ AIDS atau ada salah satu anggota keluarga yang terkena penyakit berbahaya ini, kamu perlu tahu cara cegah HIV agar bisa melindungi diri sendiri dari penularan virus tersebut dengan SADIRHA (Sadar Diri Tentang HIV & AIDS).
Oleh karena itu, yuk cegah penularan HIV/ AIDS dengan SADIRHA (Sadar Diri Tentang HIV & AIDS).
☆☆☆☆☆☆
No comments:
Post a Comment
Kami harapkan artikel yang ada dapat bermanfaat bagi pembaca setia kami. Kami Harapkan saran dan kritik yang membangun atas artikel maupun blog kami. Dan jangan lupa berlangganan artikel kami. Terima Kasih
Ttd.
Admin Blog Kartar Mahameru RT.15 RW.02 Kel. Jepara Surabaya