Untuk mengetahui perbedaan Cacar air dan Cacar Monyet, coba simak Demograf berikut:
PENGERTIAN PENYAKIT CACAR AIR
Cacar air adalah penyakit menular yang umumnya terjadi pada anak-anak berusia di bawah 10 tahun, namun tidak jarang penyakit ini akan menimbulkan masalah pada ibu hamil, bayi yang baru lahir, remaja dan dewasa, serta orang-orang yang memiliki ketahanan imun rendah.
Cacar air pada anak bukanlah kondisi medis yang kritis. Namun, anak yang terjangkit cacar biasanya harus dikarantina di rumah agar tidak menularkan virus cacar pada orang lain.
Bintil cacar baru akan muncul setiap hari selama 4-5 hari. Demam yang mengikuti cacar biasanya akan berada di angka tertinggi pada hari ketiga atau keempat. Anak-anak akan mulai merasa baikan dan demam akan menurun setelah bintil cacar perlahan menghilang. Rata-rata seorang anak akan mendapatkan 400-500 bintil cacar.
Cacar air sangat mengganggu penampilan. Tugas Anda sebagai orangtua adalah terus yakinkan anak Anda bahwa luka cacar hanyalah sementara dan akan cepat menghilang. Cacar air tidak meninggalkan bekas luka permanen, kecuali jika bintil cacar air terinfeksi dengan impetigo atau anak Anda terus menerus menggaruk bentolnya. Namun, bekas luka cacar membutuhkan waktu setidaknya 6 – 12 bulan sampai benar-benar hilang.
- Cacar air biasanya akan hanya akan terjadi sekali, dan setelahnya anak Anda akan membangun imunitas terhadap virus cacar yang akan bertahan seumur hidup. Sangat jarang adanya kasus cacar air yang kambuh lagi pada saat dewasa.
PENGERTIAN CACAR MONYET
Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit meminta dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/ kota serta Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), rumah sakit, dan Puskesmas untuk mewaspadai penyakit cacar monyet (monkeypox).
Hal tersebut tertuang dalam surat edaran tentang Kewaspadaan Importasi Penyakit Monkeypox pada 13 Mei 2019. Kewaspadaan itu dilakukan mengingat posisi negara Singapura dekat dengan Indonesia.
Yang paling dekat dengan Singpura adalah Batam. Jadi kami imbau dinkes dan UPT Kemenkes di sana (KKP, RS, Puskesmas) untuk waspada. Terutama KKP yang menjadi pintu keluar masuk warga negara Singapura.
Berdasarkan data Sistem Karantina Kesehatan (Sinkarkes) dari Januari hingga 10 Mei 2019, kedatangan kapal ke Indonesia terbanyak adalah dari Singapura, yakni 18.176 kapal. Di samping itu, penerbangan dari Singapura relatif cukup banyak sehingga kemungkinan terjadinya penyebaran penyakit monkeypox bisa terjadi.
KKP diminta untuk menyebarluaskan informasi tentang monkeypox kepada masyarakat, melakukan pengawasan yang lebih intensif kepada kru dan pelaku perjalanan dari Singapura, negara-negara Afrika Barat, dan Afrika Tengah, terutama bagi mereka yang terdeteksi demam atau sakit yang diduga gejala monkeypox, serta meningkatkan pengawasan dan pemeriksaan alat angkut untuk memastikan telah bebas rodent (hewan pengerat seperti tikus).
Selain itu, rumah sakit, dan Puskesmas juga diminta menyebarluaskan informasi terkait monkeypox dan memberikan pelayanan kesehatan dengan alat pelindung diri seperti masker dan sarung tangan. (OL-1)
☆☆☆☆☆
No comments:
Post a Comment
Kami harapkan artikel yang ada dapat bermanfaat bagi pembaca setia kami. Kami Harapkan saran dan kritik yang membangun atas artikel maupun blog kami. Dan jangan lupa berlangganan artikel kami. Terima Kasih
Ttd.
Admin Blog Kartar Mahameru RT.15 RW.02 Kel. Jepara Surabaya