Kumpulan Artikel Kami

Sunday, May 12, 2019

Kapal Perang China Sanggar di Dermaga Jamrud, Tanjung Perak Surabaya

Prajurit Yonmarhanlan V Surabaya Amankan Kapal Perang China Hai Yang 26. Foto/tni.mil.id

Definisi Kapal Perang
Kapal perang adalah kapal yang digunakan untuk kepentingan militer atau angkatan bersenjata. 

Umumnya terbagi atas kapal induk, kapal kombatan, kapal patroli, kapal angkut, kapal selam dan kapal pendukung yang digunakan angkatan laut seperti kapal tanker dan kapal tender. 

Di beberapa negara yang memiliki lautan yang membeku pada musim tertentu seperti Rusia dan Finlandia misalnya, kapal pemecah es juga digunakan.

Fungsi Kapal Perang
Kehadiran kapal perang dimulai ketika banyak kerajaan atau pemerintahan membutuhkan atau merasa perlu menegaskan posisinya di perairan sekaligus memberikan jaminan keamanan di perairan untuk melindungi negaranya dan aktivitasnya seperti nelayan dan perdagangan. Banyak gangguan keamanan di perairan yang harus dicegah, termasuk adanya serangan dari negeri-negeri lain yang lebih aman bila langsung ditangkal dari laut.

Selain itu, ada pula yang menggunakan kapal-kapalnya untuk merompak atau menjarah negeri-negeri lain melalui perairan. 

Bangsa Viking Dari Skandinavia
Bangsa Viking dari Skandinavia, banyak menjelajah lautan ke kawasan lain dengan kapal-kapal yang dikenal sebagai "Viking Longship" yang dirancang khusus. 

Pada masa penjelajahan, kapal-kapal dagang dirancang khusus menjadi kapal perang layarsehingga dapat pula mengangkut persenjataan seperti meriam, baik untuk sarana membela diri dari serangan bajak laut, ataupun bahkan untuk menguasai kawasan yang diinginkannya.

Spanyol dan Portugal
Banyak bangsa barat seperti Spanyol dan Portugal menggunakan kapal perang layar jenis galleon yang digunakan untuk menjelajah samudera, mengangkut hasil dagangan atau bahkan jarahan sekaligus digunakan untuk berperang baik terhadap armada dagang saingannya, bajak laut, atau bahkan penguasa lokal yang tidak tunduk pada keinginannya. 

Pada abad-abad yang diawali dengan penjelajahan inilah yang kemudian berlanjut menjadi abad penjajahan terhadap bangsa lain dan mendirikan koloni-koloni baru.

Kapal Perang Pada Masa Sekarang
Pada masa sekarang ini, khususnya negara-negara yang memiliki kawasan perairan, kebutuhan membangun Angkatan Laut dan kapal-kapal perang adalah penting. 

Yang kemudian disesuaikan dengan kemampuan dan kesanggupan masing-masing negara. 

Sebagaimana Angkatan Udara, pembangunan Angkatan Laut bergantung pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya di dunia perairan. 

Selain itu, membangun angkatan laut membutuhkan biaya dan sumber daya yang besar. 

Tidak hanya untuk membangun jumlah armada yang dibutuhkan, melainkan juga untuk menjaga agar armada yang ada dapat beroperasi dengan baik.

Umumnya, kemampuan negara-negara dalam menjaga kelangsungan operasi Angkatan Lautnya juga bergantung pada kemampuan perekonomian suatu negara. 

Namun juga dapat berarti bahwa mengoperasikan angkatan laut yang kuat juga dapat dianggap atau dipandang sebagai investasi untuk menjaga perekonomiannya. 

Untuk itu, kelangsungan kehidupan Angkatan Laut termasuk pula Angkatan Udara juga bergantung bagaimana kebijakan politik dan ekonomi termasuk pandangan suatu negara terhadap perkembangan politik kawasan yang pada saat ini dikenal sebagai geopolitik. 

Hal yang berbeda dengan Angkatan Darat di manapersonel yang dipersenjatai, Angkatan Laut dan Angkatan Udara menganut filosofi "senjata yang diawaki". 

Manajemen dalam Angkatan Laut dan Angkatan Udara berbeda dengan Angkatan Darat.

Sebagai gambaran, besarnya biaya untuk menjaga agar armada Angkatan Laut tetap beroperasi, dapat diberikan gambaran sebagai berikut. 

Untuk melayarkan sebuah kapal jenis fregat kelas Van Speijk, membutuhkan 560 ton avtur yang harus disiapkan untuk satu minggu. 

Jumlah ini baru memadai, kalau kecepatan ekonomis sebesar 15 knot dipertahankan, karena dengan kecepatan penuh 30 knot menghabiskan 4 ton bahan bakar perjamnya.

Sumber-sumber lain menyebutkan bahwa biaya untuk satu bulan kapal perang kelas Van Speijk ini beroperasi sama dengan biaya operasional satu batalyon pasukan darat selama setengah tahun. 

Dengan penemuan dan perkembangan teknologi dirgantara seperti adanya helikopter dan pesawat tempur yang dirancang khusus untuk kegiatan operasi Angkatan Laut, maka jarak jangkau sekaligus manajemen operasi armada dapat dioptimalkan.

Karena pesawat terbang dan helikopter dapat memperluas jangkauan pengawasan dan penangkal dengan kemampuan radar dan persenjataan yang dimiliki.

Perkembangan teknologi juga memungkinkan setiap angkatan bersenjata termasuk angkatan laut setiap negara dapat mengoperasikan armadanya sesuai dengan kebutuhan namun dengan daya pukul yang tidak kalah dengan negara yang memiliki angkatan laut besar. 

Angkatan laut di banyak negara, mengoperasikan kapal-kapal patroli yang dilengkapi dengan rudal dan torpedo dan kapal perang bertipe korvet yang dianggap cukup untuk menjaga wilayah perairannya.

Sejarah Kapal Perang
Sejarah mencatat, kapal-kapal kecil dan pesawat terbang yang dilengkapi dengan rudal antikapal khusus mampu menghancurkan armada angkatan laut lawan. 

Dalam Perang Dunia II, kapal perang kelas kapal tempur seperti Bismarck, Yamato, HMS Price of Wales dan HMS Repulse ditenggelamkan dengan serangan torpedo dan bom yang diluncurkan dari pesawat udara. 

Kapal-kapal berukuran besar milik armada kekaisaran Jepang banyak dihancurkan atau dirusak oleh torpedo yang diluncurkan oleh perahu motor torpedo milik Angkatan Laut Amerika Serikat dalam pertempuran di Selat Surigao, Filipina. 

Dalam perang enam hari, kapal perusak Israel, Elliat dihancurkan oleh rudal Anti-Kapal SS-N2 Stykyang diluncurkan oleh kapal patroli cepat kelas Komar milik Mesir. 

Serta kapal perang Inggris, HMS Shiffield yang dihancurkan oleh rudal exocet milik Argentina dalam perang Malvinas.

Kapal Perang China Sanggar di Dermaga Jamrud, Tanjung Perak Surabaya
Kapal Perang China bernama Hai Yang 26 berlabuh di Dermaga Jamrud Utara, Tanjung Perak Surabaya, Kamis (9/5/2019).

Kedatangan kapal perang China ini dalam rangka Technical Port Calling. Kapal perang China ini akan berada di Surabaya hingga Minggu (12/5/2019).

Dikutip dari situs tni.mil.id, Kamis (9/5/2019), dilaporkan bahwa Pasukan Yonmarhanlan V Surabaya dibawah pimpinan Letda Marinir Suroso turut memberikan pengamanan atas kedatangan kapal perang China ini.

Kapal perang HAI YANG 26 merupakan kapal Ocean Survey Ship di awaki oleh 159 ABK, dan dikomandani oleh Commander Liu Haishuang.

Kapal ini memiliki panjang 129m, lebar 17m, draft 36m, tonnase 4900 dan mempuyai persenjataan 2 meriam dengan kaliber 12mm, kapal jenis survey ini dibuat di galangan kapal China.

Usai upacara penyambutan oleh Asop Danlantamal V dan penggalungan bunga kepada Komandan Kapal Ocean Survey Ship Commander Liu Haishuang.

Kedatangan Hai Yang 26 disambut dengan tarian selamat datang "Tari Ngremo" yang dibawakan oleh sanggar seni Unesa.

Danyonmarhanlan V Surabaya Letkol Marinir Endrawan di tempat terpisah menyampaikan bahwa prajuritnya akan memperkuat pengamanan selama kapal perang China sandar di dermaga Jamrud Utara pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
(nth)
Artikel ini:
Kapal Perang China Bersandar di Tanjung Perak Surabaya
Dikutib dari
Yang terbit pada:
Sabtu, 11 Mei 2019 - 17:11 WIB

No comments:

Post a Comment

Kami harapkan artikel yang ada dapat bermanfaat bagi pembaca setia kami. Kami Harapkan saran dan kritik yang membangun atas artikel maupun blog kami. Dan jangan lupa berlangganan artikel kami. Terima Kasih

Ttd.
Admin Blog Kartar Mahameru RT.15 RW.02 Kel. Jepara Surabaya