Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengungkapkan jika Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah menerapkan teknologi "waste to energy".
Teknologi "waste to energy" dalam skala kecil yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa), hingga skala besar dengan metode sanitary landfill yakni teknologi gasifikasi untuk pengolahan sampah menjadi energi listrik.
Dilansir dari akun Instagram miliknya, @trirismaharini, Rabu (5/12/2018), Risma mengungkapkan:
Jika saat ini Pemkot Surabaya telah memiliki PLTSa di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Romokalisari di Kecamatan Benowo.
Jika saat ini Pemkot Surabaya telah memiliki PLTSa di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Romokalisari di Kecamatan Benowo.
TPA Benowo tersebut memiliki luas sekitar 37,4 hektar dan bisa menghasilkan energi listrik sebesar 2 megawatt per hari.
Lisrik diolah dari hasil gasifikasi dari dua ribu ton sampah yang dibuang tiap harinya ke TPA.
Energi listrik ini sudah terhubung ke PLN yang kemudian disalurkan ke masyarakat sekitar.
Di tahun 2019, Risma menargetkan:
Bisa mengembangkan gasifikasi plant yang mampu menghasilkan kapasitas listrik 8 hingga 9 megawatt per hari.
Bisa mengembangkan gasifikasi plant yang mampu menghasilkan kapasitas listrik 8 hingga 9 megawatt per hari.
Selain itu, Risma mengatakan jika Pemkot Surabaya telah memiliki beberapa program bank sampah yang sudah dijalankan, di antaranya adalah kegiatan:
- Green and Clean,
- Merdeka dari Sampah,
- Rumah Kompos dan
- Bank Sampah.
Harapan Dimasa Yang Akab Datang
Harapan di masa depan tak ada lagi sampah yang sia-sia dan tidak berguna.
Harapan di masa depan tak ada lagi sampah yang sia-sia dan tidak berguna.
Pemkot Surabaya menerapkan teknologi "waste to energy" baik skala kecil yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) hingga skala besar dengan metode "sanitary landfill" yakni teknologi gasifikasi untuk pengolahan sampah menjadi energi listrik.
Pemerintah Kota Surabaya saat ini sudah memiliki PLTSa di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Romokalisari di Kecamatan Benowo.
TPA Benowo memiliki luas sekitar 37,4 hektar tersebut dapat menghasilkan energi listrik sebesar 2 Mega Watt dan pada 2019 mendatang ditargetkan akan mengembangkan "gasifikasi plant" yang mampu menghasilkan kapasitas listrik 8 hingga 9 Mega Watt per hari.
Pemkot Surabaya juga telah memiliki beberapa program bank sampah yang sudah dijalankan, di antaranya adalah kegiatan Green and Clean, Merdeka dari Sampah, Rumah Kompos dan Bank Sampah.
Ke depan sampah tidak lagi menjadi barang yang tidak berguna, melainkan justru bernilai ekonomis dan bisa membawa manfaat bagi semua. Terima kasih," tulis @trirismaharini.
Bantahan Kalapas soal Kabar Adanya Bilik Khusus untuk Kencan di Lapas Sukamiskin
Selain mengubah sampah menjadi listrik, Pemkot Surabayajuga memanfaat sampah untuk jogging track.
Jogging track yang berada di kawasan Keputran, Surabaya, tersebut memanfaatkan limbah sampah dari sandal bekas.
Proses pembuatan jogging track ini memakan bahan 1-2 ton limbah matras yang terbuat dari limbah sandal jepit.
Di kawasan Keputran, Pemkot Surabaya sudah membangun fasilitas olahraga jogging track yang terbuat dari limbah sandal bekas.
Proses pembuatannya dikerjakan dengan sangat rapi oleh para petugas di rumah kompos di kompleks Instalasi Pembuangan Limbah Cair Keputih.
Limbah bekas sandal ini jumlahnya sangat banyak jadi daripada terbuang percuma kita manfaatkan.
Sebelum menjadi matras jogging track limbah sandal ini dibersihkan terlebih dahulu agar terbebas dari kuman.
Dalam sehari para petugas dapat mengerjakan beberapa matras dengan bahan 1-2 ton limbah sandal jepit.
loading...
loading...
Proyek pembuatan jogging track berbahan limbah sandal japit di Surabaya akan terus dikerjakan hingga tahun depan sehingga beberapa kawasan di Surabaya bisa terpasangan agar warga Surabaya bisa menikmatinya. Kalau sudah rampung titip dijaga oleh semua.
Sebelumnya, Pemkot Surabaya mendorong realisasi proyek PLTSa di TPA Benowo.
Pasalnya, saat ini meski sudah berjalan menghasilkan listrik, namun masih belum maksimal.
Dari target menghasilkan daya listrik sebesar 9 megawatt, saat ini baru berhasil menghasilkan 2 megawatt.
Sekretaris Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Aditya Wasita mengatakan, target realisasi proyek PLTSa tersebut harus tercapai di tahun 2019.
Di tahun 2018 terus mendorong untuk penyediaan alat gasifikasi dari sampah di TPA Benowo. Agar bisa terealisasi di deadline tahun 2019 mendatang.
Lebih lanjut, di TPA Benowo kini sudah ada dua mesin untuk penghasil listrik.
Masing-masing mesin tersebut menghasilkan satu megawatt. Sehingga kini baru dua megawatt listrik. Hasil produksi listrik tersebut langsung dijual ke PLN dan didistribusikan ke pelanggan.
Kalau segera terealisasi untuk produksi 9 megawatt di tahun 2019 mendatang, maka pasokan listrik yang dijual ke PLN juga lebih besar.
Jumlah sampah yang disetorkan ke TPA Benowo setiap harinya sangat besar.
Rate setoran sampah setiap hari dari seluruh wilayah Surabaya mencapai 1.400 ton.
Dari produksi sampah seluruh kota Surabaya itulah yang dijadikan potensi untuk menghasilkan listrik.
Pengelolaan tersebut dilakukan oleh pihak ketiga yang bekerja sama dengan Pemkot melalui sistem built, operate and transfer(BOT) selama 20 tahun.
Meski saat ini produksi listrik di TPA Benowo masih 2 megawatt, namun Pemkot Surabaya dinilai lebih baik dari daerah lain.
Surabaya menjadi kota percontohan di Indonesia dalam pengelolaan sampah dan menghasilkan listrik.
Surabaya yang paling berhasil di Indonesia. Yang berhasil menghasilkan listrik dari TPA Benowo. Sebab tentu tidak mudah, tapi Surabaya terbukti bisa.
BENOWO LANDFILL SITE PROJECT - SURABAYA
BENOWO LANDFILL SITE PROJECT - SURABAYA
This site processes and receives waste from Surabaya City with volume up to 1,500 tonnes per day on 37.4 hectares of area with large proportion ( 57 to 60 %) is organics . The landfill, located in western part of Surabaya, services the 3 million of people living in Surabaya.
Since October 2012, SUMBER ORGANIK holds a 20 years concession to manage TPA BENOWO,
This project was the first to involve private investment in waste-to-energy service at Surabaya and East Java Government, The Project will be able to deliver up to 2 MW of electricity from Landfill Gas and 7 Mw of Electricity from Gasification (Thermal Process).
The Project will also to be registered as Clean Development Mechanism action in Indonesia. Whereas it’s implementation continue to be a challenge due to the low price of the Carbon credit at the international market today.
Our approach for Benowo
SUMBER ORGANIk’s investment in Benowo is conducted in two phases: The first phase aims to slow-down environmental damages caused by site operation from past practices and recondition the existing infrastructures to support the waste receiving at the dumping area in it’s future operation. The second phase aims to find solution in reducing waste ending-up in the landfill by installing new facilities such as waste water treatment, Landfill Gas Power Plant, Gasification Power Plant, and its supporting infrastructures.
Waste reprofilling |
The project will reduces emission up to a total of 300,000 tonnes CO2 per annum.
In doing so,
We invested in infrastructure upgrade:
better environmental control facilities, drainage, roads, weighbridges, and perimeter fences.
We improves the waste deposition practices by introducing bottom and upper geotextile and geo-membrane liners, in-zones leachate drainage and carrier system. We also invested in better and more energy-efficient heavy duty machineries;
We improves safety and reduces odor by extracting and collecting gases emitted by the waste-mounds. While doing so, we harvests methane-laden landfill gas and generates renewable electricity to the grid.
In our delivery, SUMBER ORGANIK partners only with the biggest name in landfill gas to energy players worldwide.
Our target achievements this year :
Benowo has now on its way to meet all of it’s legal environmental compliance, and try to achieve the best managed landfill in the country. We believe that it is through our contribution in Benowo that Surabaya City is able to get the national acknowledgement of cleanliness in the country;
Starting June 2014, this Project will be able to commission the high technology in waste water treatment that will fulfill the East Java Governor waste water standard output and will be the best waste water treatment facilities at landfill site in Indonesia.
Starting October 2014, this project will be able to generate stable power from its landfill gas to the trans mission grid of Java Madura and Bali.
Landfill Gas Collection System |
Containerised engine |
Starting June 2014, this Project will be able to commission the high technology in waste water treatment that will fulfill the East Java Governor waste water standard output and will be the best waste water treatment facilities at landfill site in Indonesia.
Starting October 2014, this project will be able to generate stable power from its landfill gas to the trans mission grid of Java Madura and Bali.
☆☆☆☆☆
No comments:
Post a Comment
Kami harapkan artikel yang ada dapat bermanfaat bagi pembaca setia kami. Kami Harapkan saran dan kritik yang membangun atas artikel maupun blog kami. Dan jangan lupa berlangganan artikel kami. Terima Kasih
Ttd.
Admin Blog Kartar Mahameru RT.15 RW.02 Kel. Jepara Surabaya