Kumpulan Artikel Kami

Wednesday, December 19, 2018

Manajemen Kepemimpinan Di Lingkungan RT.15 RW.02 Kel. Jepara Surabaya

loading...

loading...

Secara sadar atau tidak, Manajemen Kepemimpinan tidak akan pernah lepas dari kehidupan setiap orang, bahkan dalam keluarga, dalam pengaturan hidup masing-masing pribadi dan dalam Indikator Manajemen Kepemimpinan Di Lingkungan RT.15 RW.02 Kel. Jepara Surabaya.
Manajemen Kepemimpinan

Manajemen Kepemimpinan berasal dari 2 kata, manajemen dan kepemimpinan.

Dalam setiap lini, kedua kata ini memiliki makna yang mendalam dan pengaruh yang kuat.

Mari Kita bahas lebih mendalam tentang Manajemen Kepemimpinan Di Lingkungan RT.15 RW.02 Kel. Jepara Surabaya, berikut ini:
Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
Berikut ini beberapa definisi Manajemen menurut para ahli:

Encyclopedia of the Social Science
Definisi manajemen adalah proses yang dalam pelaksanaan tujuannya, direncanakan, dilaksanakan serta diawasi.

Mary Parker Follet
Manajemen adalah suatu seni, setiap pekerjaan bisa diselesaikan dengan orang lain. 
Dengan kata lain, seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.

George R. Terry
Manajemen adalah proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan: 
Perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia serta sumber-sumber lain.
Manajemen adalah sebuah wadah di dalam ilmu pengetahuan, sehingga manajemen bisa dibuktikan secara umum kebenarannya.

James A. F. Stoner
Manajemen merupakan proses dalam membuat suatu perencanaan, pengorganisisasian, pengendalian serta memimpin berbagai usaha dari anggota entitas/ organisasi dan juga mempergunakan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

Ricky W. Griffin
Manajemen adalah:
Sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien.
Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.

Henry Fayol
Manajemen adalah ilmu yang mengandung gagasan atau ide 5 fungsi utama yaitu:
  1. merancang, 
  2. memerintah, 
  3. mengorganisasi, 
  4. mengendalikan dan 
  5. mengkoordinasi.
Eiji Ogawa
Manajemen adalah:
Perencanaan, pengimplementasian, serta pengendalian dari setiap kegiatan yang dilakukan oleh setiap perusahaan atau organisasi dengan menetapkan setiap sasaran yang disempurnakan sesuai dengan kondisi (fleksibel).

John D. Millet
Ia berpendapat dalam bukunya yang berjudul Management in the Public Service, bahwa pengertian manajemen adalah proses dalam memberikan arahan pekerjaan kepada orang-orang dalam suatu organisasi guna mencapai tujuan.

Prajudi Atmosudirdjo
Manajemen merupakan menyelenggarakan sesuatu dengan menggerakkan orang-orang, uang, mesin-mesin dan alat-alat sesuai dengan kebutuhan.

Harold Koontz dan Cyrill O’ Donnel
Ia menjelaskan apa itu manajemen dalam bukunya The Principles of Management, yaitu:
Suatu cara untuk mencapai tujuan tertentu melalui kegiatan yang lain.

Manullang
Manajemen adalah seni dan ilmu pencatatan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, pengawasan terhadap sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Luther Gulick
Pengertian manajemen adalah suatu bidang ilmu pengetahuan yang berupaya secara sistematis bertujuan untuk memahami bagaimana serta mengapa manusia bekerja sama dalam menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.

Joseph Massie
Manajemen adalah proses dimana kelompok yang saling bekerjasama mengarahkan tindakannya ke arah tujuan bersama.

Theo Haimann dan William Scott
Pengertian manajemen adalah proses sosio-teknikal yang memanfaatkan sumber daya, pengaruh, tindakan manusia dan fasilitas perubahan untuk mencapai tujuan organisasi.

Karnadi Wargasasmita
Manajemen merupakan mengatur, mengurus, memimpin, dan mengawasi pekerjaan-pekerjaan ke arah tujuan usaha.

Dama Novantono, A.Md. Kep.
Manajemen merupakan suatu cara untuk mengatur dan menyatukan didalam keorganisasian untuk mencapi sebuah tujuan dan/ atau target yang di tetapkan.

Definisi Kepemimpinan Menurut Para Ahli
Adapun definisi Kepemimpinan menurut Para Ahli, yaitu sebagai berikut:

George R. Terry (1972:458)
Kepemimpinan adalah sebuah aktivitas mempengaruhi orang-orang supaya diarahkan mencapai tujuan organisasi.

Stoner
Kepemimpinan adalah proses usaha untuk mempengaruhi kegiatan yang berhubungan dengan anggota kelompok.

Jacobs dan Jacques (1990:281)
Kepemimpinan adalah proses memberi arti terhadap usaha kolektif dan mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan untuk mencapai sasaran.

Hemhiel dan Coons (1957:7)
Perilaku dari seseorang individu yang memimpin aktivitas-aktivitas suatu kelompok ke suatu tujuan yang akan dicapai bersama (shared goal).

Ralph M. Stogdill
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan-kegiatan sekelompok orang yang terorganisasi dalam usaha mereka menetapkan dan mencapai tujuan.

Rauch dan Behling (1984:46)
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasikan ke arah pencapaian tujuan.

Wexley dan Yuki (1977)
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain untuk lebih berusaha mengarahkan tenaga, dalam tugasnya atau merubah tingkah laku mereka. 

Wahjosumidjo (1987:11)
Kepemimpinan adalah suatu yang melekat pada diri seorang pemimpin yang berupa sifat-sifat tertentu seperti: 
  • kepribadian (personality), 
  • kemampuan (ability), dan 
  • kesanggupan (capability).
Kepemimpinan sebagai rangkaian kegiatan (activity) pemimpin yang tidak dapat dipisahkan dengan kedudukan (posisi) serta gaya atau perilaku pemimpin itu sendiri.
Kepemimpinan adalah proses antar hubungan atau interaksi antara pemimpin, pengikut dan situasi.

Sutarto (1998b:25)
Kepemimpinan adalah rangkaian kegiatan penataan berupa kemampuan mempengaruhi perilaku orang lain adalah situasi tertentu agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

S. P. Siagian
Kepemimpinan adalah kemampuan dan keterampilan seseorang untuk menduduki jabatan sebagai pimpinan dalam suatu pekerjaan untuk mempengaruhi perilaku orang lain, terutama bawahannya supaya berpikir dan bertindak sedemikian rupa sehingga melalui perilaku positif ini memberikan sumbangan nyata dalam pencapaian tujuan organisasi.

Moejiono (2002)
Kepemimpinan adalah sebagai akibat pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya.

Duben (1954)
Kepemimpinan sebagai keputusan dan kegiatan pemerintah pembuat.

Reed (1976)
Kepemimpinan merupakan cara agar dapat mempengaruhi perilaku seseorang yang mencoba untuk mengikuti kehendak pemimpin.

G. L. Feman dan E. K. Taylor (1950)
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk menciptakan kegiatan kelompok mencapai tujuan organisasi dengan efektivitas dan kerjasama dari setiap individu maksimal.

James M. Black (1961)
Kepemimpinan adalah kemampuan yang mampu meyakinkan orang lain yang bersedia bekerja di bawah arahannya dalam kesatuan tim untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

H. Kootz “Principles
Kepemimpinan sebagai kegiatan untuk dapat membujuk orang agar bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.

C. Schenk (Leadership: Infantry Journal. 1928)
Kepemimpinan adalah untuk mengetahui orang dengan cara persuasi dan inspirasi daripada melalui briefing, ataupun ancaman terselubung.

O’ Donnel
Kepemimpinan sebagai kegiatan agar membujuk orang untuk bekerja sama agar termencapai tujuan bersama.


Pengertian 
Manajemen Kepemimpinan
Menurut Rocketmanajemen.com, merangkum dari pengertian manajemen dan kepemimpinan, maka Manajemen kepemimpinan didefinisikan:
Sebagai suatu seni untuk mengelola kemampuan seseorang dalam memimpin, mengarahkan dan mengajak orang lain menuju tujuan dengan cara yang efisien dan efektif.

5 Fungsi Manajemen
Dalam manajemen, ada 5 fungsi yang menjadi komponen di dalamnya, yaitu sebagai berikut:

1. Planning (Perencanaan)
Perencanaan adalah sebuah aktivitas untuk menyusun dan merencanakan setiap tujuan sebuah perusahaan atau organisasi, termasuk berbagai cara yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut.

Sebelum membentuk sebuah Organisasi dan/ atau Kepengurusan RT:
Perencanaan atau planning ini sangat dibutuhkan dan dilakukan pada awal mula sebelum semua komponen fungsi manajemen lainnya bergerak.

Perencanaan menjadi sebuah tonggak yang sangat penting untuk menentukan sebuah tujuan yang esensi dari awal. Dengan penetapan tujuan yang jelas, maka dapat dipastikan bahwa setiap proses lainnya akan bergerak dengan progresivitas sesuai yang diinginkan.

Perencanaan ini bisa dikatakan juga sebuah penjabaran dari visi yang akan dituju dan dikejar. Tanpa adanya sebuah tujuan yang akan dicapai, maka setiap orang di dalamnya hanya akan sekadar melakukan kewajiban mereka hanya demi sebuah kepentingan pribadi.

Tanpa adanya tujuan ini, maka tidak akan sebuah usaha untuk meningkatkan kualitas performansi kepengurusan RT atau organisasi dan dapat diprediksi bahwa kepengurusan RT atau organisasi itu akan menuju pada satu titik jenuh atau stagnan, bahkan dapat dipastikan akan mengalami kebangkrutan kepercayaan.

Proses perencanaan yang menyeluruh sangat dibutuhkan jika sebuah organisasi ingin bergerak ke atas dan memiliki umur yang panjang.

Peran pengurus kampung yang memiliki kemampuan untuk mengatur atau me-manage secara holistik melalui setiap upaya untuk mendorong setiap komponen berfungsi dengan semestinya demi tercapainya tujuan kepengurusan RT atau organisasi.

Setiap langkah perencanaan yang telah dieksekusi juga perlu menjadi bahan evaluasi selanjutnya yang masuk dalam agenda perencanaan yang akan dilaksanakan pada tahap berikutnya.

Kita dapat membayangkan jika sebuah organisasi melakukan kesalahan dalam langkah strategi mereka. Tentu ini akan menyulitkan mereka dalam langkah selanjutnya. Inilah pentingnya evaluasi dan juga kembali melakukan perencanaan yang menjadi sebuah aksi perbaikan dari kegagalan sebelumnya.

Dengan perencanaan yang matang dan menyeluruh, terutama melalui kepengurusan yang mampu mengatur dengan kemampuan dan performa yang mumpuni, progresivitas dan kemajuan sebuah organisasi akan nampak jelas terlihat.

Dalam proses fungsi perencanaan, ada 5 aktivitas yang dilakukan, sebagai berikut:
  1. Penentuan visi dan misi organisasi yang menjadi sebuah gagasan dan tujuan yang akan menjadi tujuan dalam jangka waktu tertentu.
  2. Penetapan langkah atau strategi, cara dalam menempuh setiap tujuan yang telah ditetapkan pada mulanya.
  3. Menyusun, menjabarkan dan menentukan setiap sumber daya yang dibutuhkan untuk merealisasikan rancangan yang telah dibuat.
  4. Tetapkan sebuah goal atau standar dari kesuksesan akan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dari semula. 
  5. Kejelasan standar ini akan menjadi sebuah indikator penilaian dari pencapaian tujuan tersebut.
Dalam proses perencanaan juga ada yang namanya tingkatan atau hierarki dalam pembuatan perencanaan, sebagai berikut:
Top Level Planning (Perencanaan Tingkat Atas)
  • Ini adalah tahap teratas dari sebuah hierarki perencanaan organisasi. 
  • Perencanaan ini bersifat strategis, misalnya memberikan arahan atau petunjuk secara garis besar, perumusan tujuan pengambilan keputusan dan arahan kerja yang bersifat efisien.
  • Selain itu, target jangka panjang juga ditentukan oleh mereka yang duduk dalam posisi teratas dalam sebuah organisasi.
Middle Level Planning (Perencanaan Tingkat Menengah)
  • Tingkat menengah dalam aktivitas perencanaan ini lebih bersifat administratif, lebih mendetail kepada cara penentuan tujuan yang telah ditentukan.
Low Level Planning (Perencanaan Tingkat Bawah)
  • Pada tingkat bawah, perencanaan akan lebih memfokuskan pada sisi operasional atau sebuah pelaksanaan dari tujuan dan strategi yang telah digambarkan dan diarahkah sebelumnya.
Sebuah perencanaan yang baik ternyata memiliki beberapa syarat yang harus dipenuhi agar sebuah organisasi dapat segera mengeksekusi rencana ke tahap selanjutnya, diantaranya:
  1. Kejelasan dari sebuah tujuan yang semakin spesifik.
  2. Tidak bertele-tele, singkat, padat, jelas dan sederhana (mampu diterjemahkan dan diterima maksudnya agar bagian atau tahap berikutnya tidak mengalami kesulitan dalam pelaksanaanya).
  3. Perencanaan harus berisi sebuah analisa yang jelas tentang pekerjaan yang harus dilakukan.
  4. Adanya keseimbangan antara tanggung jawab dan tujuan yang selaras dari setiap bagian.
  5. Perlu adanya persiapan sumber daya yang menjadi prasarana dari eksekusi sebuah perencanaan.
Pembuatan perencanaan yang matang akan memiliki banyak manfaat yang sangat mendukung kemajuan sebuah organisasi dalam mencapai tujuannya, antara lain:
  1. Bersinerginya dan saling keterkaitan antar bagian dalam pelaksanaan dan setiap bagian akan mengerti akan tujuan yang sama yang harus dicapai.
  2. Memprediksi dan meminimalisasi kesalahan yang kemungkinan akan dilakukan.
  3. Melakukan pengawasan akan jauh lebih mudah.
  4. Adanya indikator dasar penilaian akan keberhasilan atau kegagalan dari sebuah target yang akan dicapai.
 2. Organizing (Pengorganisasian)
Fungsi kedua dari perputaran sebuah manajemen kepemimpinan adalah fungsi pengorganisasian. Kembali pada inti pembahasan manajemen, sebuah kepengurusan adalah sebuah objek yang harus diatur agar mudah dalam pencapaian tujuan yang telah direncanakan di awal.

Fungsi pengorganisasian ini mengatur setiap sumber daya yang diperlukan, baik itu sumber daya manusia ataupun sumber daya lainnya yang terkait untuk tujuan pencapaian target yang diinginkan.

Dengan pengorganisasian yang tepat, maka setiap sumber daya itu akan melakukan fungsi mereka di tempat yang telah ditetapkan dan melaksanakan peran mereka secara maksimal sehingga goal yang dicapai dapat memenuhi standar bahkan melebihi harapan.

Singkatnya, dengan adanya pengorganisasian, maka setiap sumber daya akan mampu mengoptimalkan potensi mereka karena fungsi dari pengorganisasian adalah untuk menolong manager dalam mengelola organisasi, dan ini akan memudahkan juga dalam proses pengawasan dalam fungsi berikutnya.

Setidaknya ada 4 aktivitas yang terjadi dalam sebuah proses pengorganisasian:
  1. Penyusunanpengadaan dan pengalokasian setiap sumber daya yang diperlukan menurut peran dan tugas, serta prosedur yang harus dilakukan sesuai kebutuhan.
  2. Penetapan secara jelas struktur organisasi dan mendefinisikan hal serta kewajiban dari setiap bagian secara jelas agar tidak saling tumpang tindih.
  3. Pembentukan struktur kepengurusan baru sesuai dengan prosedur dan standar yang diinginkan.
  4. Mengakomodasi setiap pengurus dengan setiap posisi yang tepat sesuai kemampuan sehingga potensi mereka dan dioptimalkan.
Agar tetap terarah dan terkait dengan fungsi pertama dari manajemen, yaitu perencanaan, setidaknya ada 3 unsur penting dalam sebuah pengorganisasian, diantaranya adalah: 
  1. Adanya sekelompok orang yang saling bekerja sama dan mau diarahkan untuk pencapaian tujuan tertentu. 
  2. Adanya penetapan aktivitas atau kegiatan yang telah ditetapkan sebelumnya. 
  3. Adanya pemenuhan setiap tugas dengan tanggung jawab agar mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Dengan adanya pengorganisasian, maka beberapa manfaat di bawah ini akan tercapai: 
  1. Adanya pembagian tugas yang efektif dari setiap bagian 
  2. Terjadinya spesialisasi dalam setiap bagian. 
  3. Tidak adanya tumpang tindih antara hak dan kewajiban dari setiap bagian termasuk kejelasan akan tanggung jawab serta tugas dari setiap divisi. 
  4. Adanya pendelegasian wewenang yang jelas dan terarah dari atas ke bawah. 
  5. Meminimalisasi kesalahpahaman dalam sebuah pekerjaan. 
  6. Target organisasi akan tercapai dengan mudah karena keteraturan dan kejelasan.
3. Staffing (Penempatan)
Tidak jauh berbeda dari fungsi pengorganisasian, namun fungsi penempatan di sini lebih menitikberatkan pada proses penempatan dari setiap pengurus pada tempat atau bagian yang tepat sesuai dengan kemampuan.

Tidak hanya mengenai tenaga atau pengurus, tetapi setiap sumber daya yang ada hingga inventarisasi dari setiap peralatan yang mendukung pencapaian tujuan dari organisasi juga menjadi bagian yang perlu diatur dalam proses penempatan ini.

Beberapa fungsi dari penempatan atau staffing ini diantaranya adalah: 
  1. Melakukan proses perencanaan sumber daya manusia yang ada. 
  2. Adanya proses seleksi bagi karyawan baru dan penempatan sesuai dengan keterampilan. 
  3. Adanya proses pelaksanaan kerja dan juga evaluasi serta pemberian reward serta punishment sebagai hasil dari evaluasi. 
  4. Adanya pengembangan jenjang karier dalam sebuah organisasi bagi karyawan yang berkompeten dan berdedikasi dengan penilaian tertentu yang telah ditetapkan. 
4. Coordinating (Pengarahan)
Fungsi pengarahan ini tidak lain adalah bertujuan untuk meningkatkan keefisiensian dan keefektifan dari kinerja setiap bagian agar semakin tetap pada kondisi yang optimal.

Selain itu, pengarahan juga berfungsi untuk menciptakan atmosfer atau lingkungan suasana yang dinamis dan sehat.

Beberapa aktivitas yang dilakukan dalam proses pengarahan, diantaranya sebagai berikut:
  1. Adanya pengimplementasian dan penerapan proses kepemimpinan, pembimbingan dan pemberian dorongan atau motivasi kepada para karyawan atau pekerja agar mereka dapat bekerja semakin maksimal dan mendorong kemampuan optimal mereka. 
  2. Adanya kejelasan dalam pemberian tugas rutin yang juga terkait dengan bagian lainnya dalam organisasi. 
  3. Adanya penjelasan tentang setiap kebijakan yang ditetapkan atau yang berlaku atau perubahan yang terjadi dalam organisasi. 
  4. Proses pengarahan memerlukan seorang pemimpin atau manajer yang mumpuni yang mampu mengayomi dan memberikan solusi dari setiap permasalahan yang terjadi di dalam tubuh organisasi, terutama kepada para pengurus yang mengalami masalah.
5. Controlling (Pengendalian)
Fungsi terakhir dalam sebuah manajemen adalah fungsi pengendalian atau controlling yang memiliki fungsi untuk memberikan penilaian tentang kepengurusan yang dilakukan dan pencapaian target dari sumber daya tertentu.

Penentuan kualitas, peningkatan mutu dan layanan sebuah produk jasa sangat ditentukan oleh fungsi pengendalian atau controlling ini.

Dengan adanya standar khusus yang telah ditetapkan pada awal perencanaan, maka fungsi pengendalian akan lebih mudah dalam melakukan fungsinya.

Beberapa aktivitas yang terjadi dalam pelaksanaan fungsi pengendalian, diantaranya adalah: 
  1. Adanya evaluasi dari sebuah hasil pekerjaan dengan adanya indikator penilaian berupa standar tertentu yang telah ditetapkan pada tahap perencanaan. 
  2. Pencapaian target akan dapat dievaluasi secara mendalam melalui indikator keberhasilan yang telah ditetapkan dan di sepakati bersama sebelumnya dalam tahap perencanaan. 
  3. Perbaikan atau koreksi akan bisa segera dilakukan jika terjadi kesalahan atau penurunan, misalnya penurunan hasil capaian. 
  4. Adanya solusi yang segera dapat dieksekusi untuk menanggulangi dampak dari penurunan atau kegagalan. 
Ada aspek-aspek yang mendukung proses pengawasan ini bisa berhasil dengan baik dan efektif, diantaranya adalah:
01. Routing (jalur): 
Ketua RT/ RW harus tegas dalam menetapkan jalur atau cara yang digunakan secara efektif dalam meminimalisasi kesalahan. 
02. Scheduling (penjadwalan): 
Penetapan jadwal atau deadline waktu yang masuk akal (tidak terlalu cepat atau tidak terlalu lama). Dengan demikian setiap divisi dapat bekerja dan bersinergi dengan efektif dengan acuan deadline waktu yang telah diberikan. 
03. Dispatching (perintah untuk Pelaksanaan): 
Ketua RT/ RW akan melakukan pengawasan berupa perintah kepada Pengurus agar setiap tugas dapat terselesaikan tepat waktu. Pengurus yang menggantung bisa diminimalkan dengan segera dengan adanya pengawasan dalam hal ini. 
04. Follow up (tindak lanjut): 
Ketua RT/ RW mencari solusi yang tepat dengan segera ketika dalam tahap pengawasan ia menemukan masalah, solusi secara konkret dapat dieksekusi segera dengan petunjuk secara jelas dari pemimpin.

Kelola Kepengurusan Rukun Tetangga Dan Rukun Warga dengan Manajemen Kepemimpinan yang Tepat!
Setelah mengetahui beberapa pembahasan terkait fungsi dan pengertian manajemen kepemimpinan. 

Tentunya kita sudah dapat menerapkan fungsi manajemen kepemimpinan Kepengurusan Di Wilayah RT.15 RW.02 Kel. Jepara tersebut dalam Organisasi yang sedang dikelola.

Selain itu, fungsi manajemen kepemimpinan ini tentunya juga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dalam me-manageberbagai aspek kehidupan berorganisasi lainnya.
☆☆☆☆☆
Bagaimana Ketua RT mengelola Kepengurusannya melalui setiap fungsi manajemen di atas? 
Apakah Sebagai Ketua RT mengalami kesulitan dalam melakukan salah satu fungsinya? 
Berikan tanggapan Pembaca pada kolom komentar yang tersedia di bawah ini.
Terima kasih!
Kepengurusan RT.15
RW.02 Kel. Jepara Surabaya
☆☆☆☆☆

No comments:

Post a Comment

Kami harapkan artikel yang ada dapat bermanfaat bagi pembaca setia kami. Kami Harapkan saran dan kritik yang membangun atas artikel maupun blog kami. Dan jangan lupa berlangganan artikel kami. Terima Kasih

Ttd.
Admin Blog Kartar Mahameru RT.15 RW.02 Kel. Jepara Surabaya