Aku berjalan disebuah malam sendiri, pada saat aku tidak berdaya. Aku berfikir memiliki teman yang baik bagaikan saudara. Tapi ternyata aku salah. Persaudaraan itu kian lama kian memudar. Entah apa yang membuatnya demikian.
Kemanakah saudara saudaraku itu, ketika aku terpuruk tak satupun yang menepuk pundakku dan berkata walau hanya sekedar sapa. Semua berpura-pura tidak mengenalku, bahwasanya aku dan mereka pernah tertawa bersama dan mendayung bersama.
Lalu aku mencoba mentengadahkan kepala menatap bintang gumintang, mereka selalu berkedip bersama tapi tidak pernah bergandengan tangan. Pancaran cahaya mereka selalu saling membelenggu, untuk mencapai titik yang gelap.
Tahukah kamu tentang titik yang gelap? Itulah cita-cita cahaya yang memancar dari kerajaan bintang itu. Dan aku hanya Si Tikus yang bersembunyi di bawah kolong.
Semakin larut semakin aku sadar, bahwasanya duniaku dan dunia mereka telah berbeda. Mereka adalah pasukan di atas awan, sedangkan aku hanya Si Tikus yang kotor. Tidak ada yang abadi disini, tidak ada kata kesetiaan, kesetian itu hanya ada ketika mereka membutuhkan. Dan dibuang bagaikan sampah tanpa penghargaan.
---------------------------------------------------------------------------------
No comments:
Post a Comment
Kami harapkan artikel yang ada dapat bermanfaat bagi pembaca setia kami. Kami Harapkan saran dan kritik yang membangun atas artikel maupun blog kami. Dan jangan lupa berlangganan artikel kami. Terima Kasih
Ttd.
Admin Blog Kartar Mahameru RT.15 RW.02 Kel. Jepara Surabaya