Kumpulan Artikel Kami

Thursday, February 1, 2018

Mengetahui Jenis Karakteritis Ketua RT Sebagai Pemimpin

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, dan Salam Sejahtera Bagi Kita Semua Warga RT.15 RW.02 Kel. Jepara Surabaya.

Kepada para sesepuh, Bapak-bapak, Ibu-ibu, Para Pengurus Kampung RT.15 RW.02 Kel. Jepara Surabaya, Saudara–saudariku Karang Taruna Mahameru RT.15 dan warga RT.15 RW.02 Kel. Jepara Surabaya yang saya hormati dan saya cintai.

Pertama-tama marilah kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang mana telah memberikan rahmat dan taufiknya kepada kita semua. Sehingga kita dapat bersatu sebagai keluarga di wilayah RT.15 RW.02 Kel. Jepara Surabaya pada hari yang indah ini dalam keadaan sehat.

Amin-Amin-Amin
loading...

loading...
☆☆☆☆☆
Ketua adalah posisi tertinggi dalam kelompok yang terorganisir seperti direksi, komite, atau badan desideratif. 

Orang yang memegang posisi biasanya dipilih atau ditunjuk oleh para anggota kelompok. Ketua memimpin pertemuan dari kelompok yang berkumpul dan melakukan usaha secara teratur. Ketika kelompok tidak dalam sidang, tugas ketua sering mencakup bertindak sebagai kepala, wakil kepada dunia luar dan juru bicara kelompok tersebut.

A. Karakteristik Ketua RT Berdasrkan Teori

Banyak studi dilakukan tentang kepemimpinan, dan hasilnya adalah berupa rumusan, konsep, dan teori kepimpinan.

Studi dan rumusan kepemimpinan yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh paradigma dan pendekatan yang digunakan sehingga teori-teori yang dihasilkan mempunyai perbedaan dalam hal metodologi, pendapat dan uraiannya, penafsiran, dan kesimpulannya.

Berikut ini adalah beberapa teori tentang kepemimpinan yang dirangkum:

1. Teori Otokratis Dan Pemimpin Otokratis
Teori Otokratis dan Pemimpin Otokratis adalah Kepemimpinan dalam teori ini didasarkan atas perintah-perintah, paksaan, dan tindakan-tindakan yang arbitrer (sebagai wasit).

Peemimpin melakukan pengawasan yang ketat, agar semua pekerjaan berlangsung secara efisien. Kepemimpinannya berorientasi pada struktur organisasi dan tugas-tugas.

Pemimpin tersebut pada dasarnya selalu mau berperan sebagai pemain orkes tunggal dan berambisi untuk merajai situasi. Karena itu, dia disibutorat keras.

Pada intinya otokrat keras itu memiliki sifat-sifat tepat, sesama, sesuai dengan prinsip, namun keras dan kaku.

Pemimpin tidak pernah akan mendelegasikan otoritasnya.

Lembaga atau organisasi yang dipimpinnya merupakan “a one-man show”.

Dengan keras ia menekankan prinsip-prinsip “business is busines”, “waktu adalah uang untuk bisa makan, orang harus bekerja keras”, “yang kita kejar adalah kemenangan mutlak”.

Sikap dan prinsipnya sangat konservatif. Pemimpin hanya akan bersikap baik terhadap orang-orang yang patuh serta loyal dan sebaliknya, dia akan bertindak keras dan kejam terhadap mereka yang membangkang.

2. Teori Psikologis
Teori ini menyatakan bahwa fungsi seorang pemimpin adalah memunculkan dan mengembangkan sistem motivasi terbaik, untuk merangsang kesediaan bekerja para pengikut dan anak buah. Pemimpin merangsang bawahan agar mereka mau bekerja, guna mencapai sasaran-sasaran organisatoris dan untuk memenuhi tujuan-tujuan pribadi.

Oleh karena itu, pemimpin yang mampu memotivasi orang lain akan sangat mementingkan aspek-aspek psikis manusia, seperti pengakuan (recognizing), martabat, status sosial, kepastian emosional, memperhatikan keinginan dan kebutuhan pegawai, kegairahan kerja, minat, suasana, dan hati.

3. Teori Sosiologis 
Teori Sosiologis adalah Kepemimpinan dianggap sebagai usaha-usaha untuk melancarkan antarelasi dalam organisasi dan sebagai usaha untuk menyelesaikan setiap konflik organisatoris antara para pengikutnya.

Agar tercapai kerja sama yang baik, pemimpin menetapkan tujuan-tujuan, dengan menyertakan para pengikut dalam pengambilan keputusan terakhir.

Selanjutnya juga mengidentifikasi tujuan, dan kerap kali memberikan petunjuk yang diperlukan bagi para pengikut untuk melakukan setiap tindakan yang berkaitan dengan kepentingan kelompoknya.

4. Teori Suportif 
Menurut teori ini, para pengikut harus berusaha sekuat mungkin dan bekerja dengan penuh gairah, sedangkan pemimpin akan membimbing dengan sebaik-baiknya melalui policy tertentu.

Maksudnya pemimpin perlu menciptakan suatu lingkungan kerja yang menyenangkan, dan bisa membantu mempertebal keinginan setiap pengikutnya untuk melaksanakan pekerjaan sebaik mungkin, sanggup bekerja sama dengan pihak lain, mau mengembangkan bakat dan keterampilannya, dan menyadari benar keinginan untuk maju.

Teori suportif ini biasa dikenal dengan teori partisipatif atau teori kepemimpinan demokratis.

5. Teori Laizzez Faire 
Teori Laizzez Faire adalah Kepemimpinan laissez faire ditampilkan seorang tokoh “ketua dewan” yang sebenarnya tidak mampu mengurus dan dia menyerahkan tanggung jawab serta pekerjaan kepada bawahan atau kepada semua anggota.

Pemimpin adalah seorang “ketua” yang bertindak sebagai simbol. Pemimpin semacam ini biasanya tidak memiliki keterampilan teknis.

6. Teori Kelakuan Pribadi
Teori Kelakuan Pribadi adalah Kepemimpinan jenis akan muncul berdasarkan kualitas-kualitas pribadi atau  pola-pola kelakuan para pemimpinnya.

Teori ini menyatakan bahwa seorang pemimpin selalu berkelakuan kurang lebih sama, yaitu tidak melakukan tindakan-tindakan yang identik sama dalam setiap situasi yang dihadapi.

Pemimpin dalam kategori ini harus mampu mengambil langkah-langkah yang paling tepat untuk suatu masalah.

Sedangkan masalah sosial itu tidak akan pernah identik sama di dalam runtunan waktu yang berbeda.

7. Teori Situasi 
Teori situasi berpandangan bahwa munculnya seorang pemimpin bersamaan masa pergolakan, kritis seperti revolusi, pemberontakan dan lain-lain.

Pada saat itulah akan muncul seorang pemimpin yang mampu mengatasi persoalan-persoalan yang nyaris tidak dapat diselesaikan oleh orang-orang “biasa”.

Pemimpin semacam ini muncul sebagai penyelamat dan cocok untuk situasi tertentu.

Dalam bahasa lain biasa dikenal dengan “satrio peningit”, orang pilihan atau “imam mahdi”.

8. Teori Hhmanistik/ Populistik
Teori Humanistik/ Populistik merupakan Fungsi kepemimpinan menurut teori ini ialah merealisir kebebasan manusia dan memenuhi setiap kebutuhan insani, yang dicapai melalui interaksi pemimpin dengan rakyat.

Untuk melakukan hal ini perlu adanya organisasi yang baik dan pemimpin yang baik, yang mau memperhatikan kepentingan dan kebutuhan rakyat.

Organisasi tersebut juga berperan sebagai sarana untuk melakukan kontrol sosial, agar pemerintah melakukan fungsinya dengan baik, serta memperhatikan kemampuan dan potensi rakyat.

B. Karakter Kepemimpinan Ketua RT Secara Etimologi Dan Terminologi

1. Secara Etimologi
Kepemimpinan secara etimologi adalah terjemahan dari kata “leadership” yang berasal dari kata “leader”. 

Pemimpin (leader) adalah orang yang memimpin, sedangkan pimpinan merupakan jabatannya. 
Dalam pengertian lain, secara etimologi istilah kepemimpinan berasal dari kata dasar “pimpin” yang artinya bimbing atau tuntunan. Dari “pimpin” lahirlah kata kerja  “memimpin” yang artinya membimbing dan menuntun.

2. Secara Terminologi
Menurut Robbins, kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi sekelompok anggota agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran. Sumber dari pengaruh dapat diperoleh secara formal, yaitu dengan menduduki suatu jabatan manajerial yang didudukinya dalam suatu organisasi.

Fiedler berpendapat, “leader as the individual in the group given the task of directing and coordinating task relevant group activities.” Dari pengertian tersebut menunjukkan bahwa seseorang pemimpin adalah anggota kelompok yang memiliki kemampuan untuk mengarahkan dan mengkoordinasikan kinerja dalam rangka mencapai tujuan. Fiedler dalam hal ini lebih menekankan pada “directing and coordinating”.

Kotter berpendapat bahwa kepemimpinan adalah seperangkat proses yang terutama ditujukan untuk menciptakan organisasi atau menyesuaikannya terhadap keadaan-keadaan yang jauh berubah. Kepimpinan menentukan seperti apa seharusnya masa depan itu, mengarahkan kepada visi, dan memberikan inspirasi untuk mewujudkannya.

Locke, melukiskan kepemimpinan sebagai suatu proses membujuk (inducing) orang lain menuju sasaran bersama. Definisi ini mencakup tiga hal:
  1. Kepemimpinan merupakan suatu konsep relasi (relation concept). Kepemimpinan hanya ada dalam proses relasi dengan orang lain (para pengikut). Apabila tidak ada pengikut maka tidak ada pemimpin. 
  2. Kepemimpinan merupakan suatu proses. Agar bisa memimpin, pemimpin harus melakukan sesuatu.
  3. Kepemimpinan harus  membujuk orang-orang untuk mengambil tindakan. Pemimpin membujuk pengikutnya melalui berbagai cara, seperti menggunakan otoritas yang terlegitimasi, menciptakan model (menjadi teladan), penetapan sasaran, memberi imbalan dan hukuman, dan mengkomunikasikan visi.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat kita simpulkan bahwa pengertian kepemimpinan (leadership) adalah kemampuan untuk menggerakkan, mempengaruhi, memotivasi, mengajak, mengarahkan, menasehati, membina membimbing, melatih, menyuruh, memerintah, melarang, dan bahkan menghukum (kalau perlu) dengan maksud agar manusia sebagai bagian dari organisasi mau bekerja dalam rangka mencapai tujuan dirinya sendiri dan organisasi secara efektif dan efisien. Pengertian ini menunjukkan bahwa dalam kepemimpinan terdapat tiga unsur yaitu pemimpin (leader), anggota (followers), dan situasi (situation).
☆☆☆☆☆
C. Karakter Kepemimpinan Ketua RT Secara Pancasila 
Sedangkan menurut Pancasila, Pemimpin harus bersikap sebagai pengasuh yang mendorong, menuntun, dan membimbing asuhannya. Dengan kata lain, beberapa asas utama dari kepemimpinan Pancasila adalah :

Ing Ngarsa Sung Tuladha:

  • Pemimpin harus mampu dengan sifat dan perbuatannya menjadikan dirinya pola anutan dan ikutan bagi orang-orang yang dipimpinnya.
Ing Madya Mangun Karsa:

  • Pemimpin harus mampu membangkitkan semangat berswakarsa dan berkreasi pada orang-orang yang dibimbingnya.
Tut Wuri Handayani:

  • Pemimpin harus mampu mendorong orang-orang yang diasuhnya berani berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab.
Demikian penjelasan macam-macam karakteristik kepemimpinan ketua RT sebagai pemimpin yang berada di ruang lingkup masyarakat perkotaan.
☆☆☆☆☆
Kepada para sesepuh, Bapak-bapak, Ibu-ibu, Para Pengurus Kampung RT.15 RW.02 Kel. Jepara Surabaya, Saudara–saudariku Karang Taruna Mahameru RT.15 dan warga RT.15 RW.02 Kel. Jepara Surabaya yang saya hormati dan saya cintai.

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, mari kita menuju perubahan ahklak dan aqidah kita lebih baik.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, dan Salam Sejahtera Bagi Kita Semua Warga RT.15 RW.02 Kel. Jepara Surabaya

No comments:

Post a Comment

Kami harapkan artikel yang ada dapat bermanfaat bagi pembaca setia kami. Kami Harapkan saran dan kritik yang membangun atas artikel maupun blog kami. Dan jangan lupa berlangganan artikel kami. Terima Kasih

Ttd.
Admin Blog Kartar Mahameru RT.15 RW.02 Kel. Jepara Surabaya