loading...
loading...
Bagi Warga Kota Surabaya, Nama Jl. Dupak Magersari Surabaya tidaklah Asing. Setibanya di lokasi sisa terbakarnya Pasar Turi kami menemukan pasar tradisional lain di Surabaya.
Pasar ini terkenal dengan nama pasar Dupak. Tapi, ketika kami bergeser ke arah luar pasar, kami melihat keramaian yang jarang sekali tertangkap oleh mata. Di tepi rel kereta api banyak sekali orang bergerombol, berjalan-jalan, bersenda gurau dan berbelanja. Itulah gambaran Area Dupak Magersari.
Tapi, dari keunikan itu banyak yang belum tahu tentang Sejarah Dupak Magersari. Berikut ini Sejarah Singkat Dupak Magersari yang dikutip dari Blog Dupak Magersari Surabaya yang diterbitkan pada Bulan Februari 2013:
Photo Kunjungan Bapak H. Budi Leksono, SH. Di area Dupak Magersari Surabaya. |
Sejarah Singkat
KAMPUNG LOKOMOTIF itulah sebutan bagi kampung DUPAK MAGERSARI. Nama DUPAK MAGERSARI bukanlah nama yang asing Untuk warga Surabaya yang sudah lama menetap di Ibu Kota provinsi Jawa Timur ini, Konon cerita berdirinya perkampungan Dupak Magersari adalah berawal dari kisah Pertempuran Surabaya merupakan peristiwa sejarah perang antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Belanda. Peristiwa besar ini terjadi pada tanggal 10 November 1945 di Kota Surabaya, Jawa Timur. Pertempuran tanggal 10 November 1945 tersebut yang hingga sekarang dikenang dan diperingati sebagai Hari Pahlawan. Perkampungan Dupak Magersari pada saat zaman peperangan tersebut adalah hutan untuk tempat persembunyian para Tentara Rakyat (gerilya) yang dipimpin oleh Bung TOMO dan Arek-arek Soeroboyo dalam peperangan melawan Belanda, setelah aman dan sekutu menyerah pasukan ditarik ke barak, beberapa pejuang gerilyawan diantara mereka sudah tidak kembali lagi ke barak pasukan rakyat, dari beberapa pasukan rakyat atau gerilyawan tersebut mereka mendirikan bangunan dan gubuk-gubuk kecil sebagai tempat tinggal mereka. Perkampungan dupak magersari setelah masa pertempuran 10 November 1945 pernah menjadi basis dan tempat pelatihan PKI (Partai Komunis Indonesia) di awal tahun 1965 an. Karena dahulu dupak magersari masih belum ada penerangan seperti sekarang dan merupakan kawasan hutan yang merupakan kawasan ideal untuk melakukan pelatihan bagi kader dan partisan anggota gerakan PKI. Beberapa saksi mata yang merupakan sesepuh kampung dupak magersari yang masih hidup juga menceritakan beberapa peristiwa yang terjadi di kampung dupak magersari, sampai-sampai pernah mengetahui kode atau sandi dari kelompok PKI tersebut yang juga termasuk warga kampung Dupak Magersari, mereka menyebut kode PKI adalah PERJUTA (perjuangan dengan senjata). Disinilah bukti bahwa dupak magersari merupakan bagian dari sejarah Indonesia khususnya Kota Surabaya, meskipun tidak banyak yang mengetahui kisah seperti ini.
Bapak Malik yang akrab di panggil Cak Malik membenarkan cerita keberadaan Gerakan PKI di kampung dupak magersari saat zaman setelah masa kemerdekaan Indonesia. masih begitu segar dalam ingatannya meskipun kejadian itu sudah puluhan tahun. Cak Malik adalah penduduk lama yang tinggal di kampung dupak magersari, beliau adalah termasuk tokoh masyarakat dan saksi hidup berdirinya kampung Dupak Magersari yang masih tersisa. Cak Malik adalah pemuda kelahiran desa karoman kota Gresik, pada Tahun 1956 Cak Malik masuk ke kampung Dupak Magersari yang awalnya menepati Rumah yang berdekatan dengan sungai persis pintu masuk dari kampung Dupak Magersari sebagai pengajar Al-Qur’an yang saat itu memiliki murid atau santri lebih dari 100 orang santri yang terdiri dari beberapa warga kampung tetangga. Pada awal tahun 1956 dupak magersari masih berupa kawasan hutan.
Nama Dupak Magersari sendiri belum ada yang bisa memastikan siapa, kapan dan berasal dari bahasa apa nama Dupak Magersari itu berasal. Para tokoh masyarakat yang masih ada pun tidak bisa menjelaskan asal mula nama Dupak Magersari itu sendiri, karena mereka juga pendatang seperti para penduduk sekarang ini. Perkampungan dupak magersari sudah banyak berpindah tangan dari pemilik awalnya.
Geografis Dupak Magersari
Dupak Magersari yang memiliki luas wilayah Dengan wilayah seluas 10.600 m²merupakan perkampungan yang strategis, karena sangat berdekatan dengan central ekonomi, Pasar turi dan pusat grosir Surabaya adalah pusat perekonomian yang sangat berdekatan dengan Dupak Magersari, kedua pusat perbelanjaan ini bisa di katanya penyanggah perekonomian warga dupak magersari karena penduduknya mayoritas bergantung pada kedua pusat perbelanjaan ini. Letak geografis Dupak Magersari adalah terletak di daerah Surabaya pusat Wilayahnya berdekatan dengan DPRD-I Jawa Timur di Utara dan pasar turi di sisi Timur, berdekatan dengan Pusat Grosir Surabaya di Selatan, serta Perum perhutani di Barat.
Tidak sedikit warga dupak magersari juga dengan candaan dan senyum kecil mengatakan bahwa Dupak magersari termasuk wilayah real estate karena kampung mereka yang di kelilingi oleh rel (lintasan kereta api) PT.KAI. Rel PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api) atau yang sekarang sudah berganti nama menjadi PT.KAI pada kala itu ada di sebelah timur yang berdekatan langsung dengan pasar turi dan utara jurusan perak-sidotopo, sedangkan sebelah barat yang masuk perkampungan itu dulu justru pada awalnya PJKA minta izin ke warga Dupak Magersari dengan alasan untuk langsiran atau muat balok kayu PERUM Perhutani sedangkan izin tersebut seluruh RT tidak memberikan memberikan izin kepada PJKA saat itu. Tetapi PJKA tetap melakukan pemasangan rel (lintasan kereta api) karena telah mengantongi izin dari RW setempat yang kala itu masih di sebut RK (rukun keluarga). Rel yang pada awalnya hanya sebagai langsiran atau muat balok kayu PERUM Perhutani sebenarnya sekarang sudah tidak melakukan kegiatan bongkar muat kayu lagi, Ironisnya PT.KAI tidak menutup perlintasan tersebut ternyata sekarang jalur rel tersebut bisa sampai ke pelabuhan tanjung perak.
Penduduk dupak magersari tidak mendirikan rumah atau bangunan diatas lahan PT.KAI. karena penduduk dupak magersari memiliki bukti bahwa tanah yang di tempati adalah bukan milik PT.KAI. maka dengan artian bahwa warga dupak magersari tidak pernah melakukan penyerobotan terhadap hak orang lain.
Penduduk Dupak Magersari
Penduduk Dupak Magersari
Dupak Magersari Dengan wilayah seluas 10.600 m² hingga pada Tahun 2013 saat ini sudah memiliki jumlah penduduk sebanyak 557 KK (Kepala keluarga) dan 1712 jiwa. Pada umumnya mata pencaharian mereka berdagang, perajin alat-alat rumah tangga, pengayuh becak, kuli pasar dan menyewakan kos-kosan.
Jumlah bangunan yang ada di kampung dupak magersari meliputi 297 banguna atau rumah, 4 musollah, 1 sekolah SD Uswatun Hasanah.
No comments:
Post a Comment
Kami harapkan artikel yang ada dapat bermanfaat bagi pembaca setia kami. Kami Harapkan saran dan kritik yang membangun atas artikel maupun blog kami. Dan jangan lupa berlangganan artikel kami. Terima Kasih
Ttd.
Admin Blog Kartar Mahameru RT.15 RW.02 Kel. Jepara Surabaya