Kumpulan Artikel Kami

Tuesday, May 8, 2018

Pentingnya Rumusan Masalah Dalam Keorganisasian Di Tingkat RT

Rumusan masalah adalah tulisan singkat berupa pertanyaan yang biasanya terletak di awal laporan warga dan biasanya terletak setelah terjadinya dampak langsung dan tidak langsung yang dijelaskan dalam laporan tersebut. Rumusan masalah digunakan untuk menjelaskan masalah atau isu yang dibahas warga tersebut kepada para pengurus RT. 

Secara umum, suatu rumusan masalah akan menggarisbawahi fakta-fakta dasar dari masalah yang ada dan komplek di dalam keorganisasian masyarakat karena menjelaskan alasan masalah itu penting, dan menentukan solusi secepat dan selangsung mungkin. 

Rumusan masalah sering digunakan di dunia bisnis untuk kepentingan perencanaan tapi dapat juga diperlukan dalam situasi keorganisasian masyarakat sebagai bagian dari laporan yang bergaya seperti laporan atau proyek tulisan maupun tidak tertulis.

Rumusan Masalah Deskriptif
Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan Variabel Mandiri baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri). Jadi dalam perumusan ini kepengurusan tidak membuat perbandingan variabel itu pada sampel yang lain dan mencari hubungan variabel itu dengan variabel yang lain.

Rumusan Masalah Koparatif
Rumusan masalah komparatif adalah rumusan masalah yang ada dilingkungan masyarakat dengan membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda.

Rumusan Masalah Asosiatif
Rumusan masalah asosiatif adalah rumusan masalah yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Terdapat tiga bentuk
hubungan yaitu: 
  1. Hubungan simetris, 
  2. Hubungan kausal, dan 
  3. Hubungan interaktif.

☆☆☆☆☆
LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT RUMUSAN MASALAH

Menulis Rumusan Masalah Sendiri
Jelaskan keadaan “ideal” dan ada banyak cara yang berbeda untuk menulis rumusan masalah dari beberapa sumber referensi merekomendasikan untuk langsung membahas masalah itu sendiri, sementara sumber lainnya merekomendasikan memberikan konteks latar belakang terlebih dahulu agar masalah (dan solusinya) lebih mudah untuk dipahami oleh warga. 

Jika Kepengurusan begitu tidak yakin bagaimana harus memulai, pilihlah opsi kedua. Walaupun keringkasan adalah sesuatu yang harus ditujukan oleh setiap keputusan yang praktis, pemahaman yang baik lebih penting lagi. Mulailah dengan menjelaskan bagaimana seharusnya hal-hal bekerja. Sebelum kepengurusan menyebutkan masalah yang diangkat, jelaskan dalam beberapa kalimat bagaimana berlangsungnya hal-hal jika tidak ada masalah.

Pertanggungjawaban Pernyataan Yang Ada
Tidak peduli berapa banyak masalah yang pengurus klaim, masalah kepengurusan terhadap warga masyarakat, jika kepengurusan tidak dapat mempertanggungjawabkan klaim kepengurusan dengan bukti yang masuk akal, Kepengurusan mungkin tidak dianggap serius. 

Segera setelah pengurus mulai membuat klaim spesifik tentang seberapa serius masalah masyarakat, Kepengurusan harus mulai mendukung pernyataan-pernyatan kepengurusan dengan bukti. Dalam beberapa kasus, ini mungkin dari masalah kepengurusan sendiri, dari data dari penelitian atau proyek terkait, atau bahkan dari sumber pihak ketiga terkemuka.

Usulkan Solusi
Ketika kepengurusan sudah menjelaskan apa masalahnya dan mengapa begitu penting, lanjutkan menjelaskan bagaimana kepengurusan dapat mengusulkan untuk mengurusnya. Seperti dengan pernyataan awal dari masalah masyarakat, penjelasan solusi pengurus harus ditulis agar sejelas dan seringkas mungkin. Tetaplah pada konsep-konsep besar, penting, konkret dan tinggalkan rincian kecil untuk nanti. Kepengurusan akan memiliki banyak kesempatan untuk masuk ke setiap aspek kecil dari solusi yang pengurus usulkan dalam badan keputusan kepengurusan.

Jelaskan Manfaat Dari Solusi
Sekali lagi, sekarang pengurua sudah memberitahu masyarakat dengab apa yang harus dilakukan soal masalah ini, ide yang sangat baik adalah menjelaskan mengapa solusi ini adalah ide yang baik. Karena keorganisasian selalu berusaha untuk meningkatkan efisiensi dan mendapatkan lebih banyak usulan, pengurus akan ingin fokus terutama pada dampak klausal dari solusi yang ada, aspek yang mana yang akan terkurangi, bentuk-bentuk baru dari pendapatan yang bagaimana yang akan dihasilkan, dan sebagainya. Pengurus juga bisa menjelaskan manfaat non-nyata, seperti kepuasan masyarakat yang meningkat, tetapi penjelasan total tidak boleh lebih panjang dari beberapa kalimat untuk satu paragraf.

Simpulkan Dengan Meringkas Masalah Dan Solusi
Setelah pengurus telah mempresentasikan visi ideal untuk keorganisasian, mengidentifikasi masalah yang menghalangi pengurus dari mencapai idealisme ini, dan menyarankan solusi, pengurus hampir selesai. 

Yang tersisa untuk dilakukan adalah menyimpulkan dengan ringkasan argumen utama pengurus yang memungkinkan pengurus dengan mudah transisi ke dalam tubuh utama dari keputusan pengurus. Tidak perlu untuk membuat kesimpulan ini lagi daripada yang seperlunya dan cobalah untuk menyatakan hanya dalam beberapa keputusan inti dasar dari apa yang telah dijelaskan dalam pernyataan masalah masyarakat dan pendekatan yang pengurus niatkan untuk diambil dalam badan keorganisasian.
loading...

loading...
Mengingat 5 W 1 H
Rumusan masalah dalam keorganisasian masyarakat harus seinformatif mungkin dengan kata-kata sesedikit mungkin, tetapi tidak harus menyelidiki rencana kecil. 

Jika pengurus pernah ragu-ragu tentang apa yang harus disertakan dalam rumusan masalah masyarakat yang ada, ide yang cerdas adalah mencoba untuk menjawab Lima W Satu H:
  1. Siapa/ who, 
  2. Apa/ what, 
  3. Dimana/ where, 
  4. Kapan/ when, 
  5. Mengapa/ why), dan 
  6. Bagaimana/ how. 
Mengatasi Lima W Satu H memberikan masyarakat pengetahuan tingkat dasar yang baik untuk memahami masalah dan solusi tanpa merantau ke tingkat detail yang tidak perlu.

Selalu Mengoreksi Kesalahan
Ini merupakan keharusan untuk semua bentuk keputusan yang serius dan tidak ada draft pertama sepanjang sejarah yang tidak bisa memperoleh keuntungan dari mata yang hati-hati dan dari pengoreksi yang baik. Setelah pengurusan menyelesaikan rumusan masalah kepengurusan, bacalah dengan cepat. 
  1. Apakah “alurnya” tampak benar? 
  2. Apakah menyajikan ide-idenya dengan koheren? 
  3. Apakah tampaknya teratur dengan logis? 
Jika tidak, buat perubahan ini sekarang dan saat kepengurusan akhirnya puas dengan struktur rumusan masalah yang ada, periksa kualitas, kuwantitas dan Resiko yang berdampak dari keputusan tersebut dengan pengkajian kesalahan format.

RUMUSAN MASALAH YANG BAIK
Rumusan masalah yang baik, antara lain:
  1. Bersifat orisinal, belum ada atau belum banyak orang lain yang mengetahui masalah tersebut.
  2. Dapat berguna bagi kepentingan masyarakat.
  3. Dapat diperoleh dengan cara-cara mudah.
  4. Jelas dan padat, jangan ada penafsiran yang lain terhadap masalah tersebut.
  5. Dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya.
  6. Bersifat etis, artinya tidak bertentangan atau menyinggung adat istiadat, ideologi, dan kepercayaan agama.
  7. Masalah biasanya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan.
  8. Rumusan masalah harus jelas, padat, dan dapat dipahami oleh orang lain.
  9. Rumusan masalah harus mengandung unsur data yang mendukung pemecahan masalah yang berkembang di masyarakat.
  10. Rumusan masalah harus merupakan dasar dalam membuat kesimpulan dan/ atau keputusan sementara (hipotesis).
  11. Masalah harus menjadi dasar bagi judul perumusan masalah.
FUNGSI PERUMUSAN MASALAH 
Sebagai pendorong suatu kegiatan kepengurusan menjadi diadakan atau dengan kata lain berfungsi sebagai penyebab kegiatan penyelesaian masalah itu menjadi ada dan dapat dilakukan.

Sebagai pedoman, penentu arah atau fokus dari suatu permasalahan. Perumusan masalah ini tidak berharga mati, akan tetapi dapat berkembang dan berubah setelah pelaksanaan sampai di lapangan.

Sebagai penentu jenis data macam apa yang perlu dan harus dikumpulkan oleh pengurus, serta jenis data apa yang tidak perlu dan harus disisihkan oleh pengurus. 

Keputusan memilih data mana yang perlu dan data mana yang tidak perlu dapat dilakukan peneliti, karena melalui perumusan masalah peneliti menjadi tahu mengenai data yang bagaimana yang relevan dan data yang bagaimana yang tidak relevan bagi kegiatan penelitiannya.

Dengan adanya perumusan masalah ini, maka para pengurus menjadi dapat dipermudah di dalam menentukan mana yang akan menjadi prioritas masalah utama dalam kemasyarakatan.
 ☆☆☆☆☆

No comments:

Post a Comment

Kami harapkan artikel yang ada dapat bermanfaat bagi pembaca setia kami. Kami Harapkan saran dan kritik yang membangun atas artikel maupun blog kami. Dan jangan lupa berlangganan artikel kami. Terima Kasih

Ttd.
Admin Blog Kartar Mahameru RT.15 RW.02 Kel. Jepara Surabaya