Inilah Kisahku yang telah merubah hidupku, dari sebuah pencapaian Renungan Spiritual Yang Hilang. Disuatu tempat yang teramat Asing bagi siapapun mahkluk dibumi ini. Di Tahun 2006 yang lalu tersimpan sebuah cerita.
Dimasa sebelum itu, aku hanya seorang bocah anak SMA yang hidup di kegelapan dunia yang mencari jati diri dengan minuman keras dan narkoba
Dan dimasa aku menemukan sesuatu yang berharga itu dan kehilangan sesuatu yang berharga tapi mengingkarinya dan yang ada hanya pertarungan hati. Aku tersenyum bahagia, marah, duka dan benci berkemul didalam hatiku.
Aku melihatnya menari dari kejauhan dengan yang lain didepan mataku dengan jelas, ingin aku marah tapi terhenti karena senyum bahagianya. Aku memilih diam dan menjauh karena aku suka dengan senyum bahagianya. Walaupun tubuhku menjauh tapi jiwaku tidak pernah meninggalkannya karena aku tidak pernah mengucapkan kata
“Selamat Tinggal”.
Hingga di pertengahan Tahun 2006, ketika aku dibangku Kuliah aku menemuinya dan aku mendapat kabar kebahagiaan tentang dirinya. Aku ingin marah, tapi kembali aku dikalahkan dengan senyum bahagianya dan aku memilih diam dan menunjukkan wajah tegar didepanya seperti tidak pernah terjadi apa-apa.
Pergilah aku dengan menyebarkan berita itu kekawan-kawanku dan kekawan-kawannya dengan bangga tapi dengan hati yang kosong.
---------------------------------------------------------------------------------
KEMATIAN SEJENAK
KEMATIAN SEJENAK
---------------------------------------------------------------------------------
Ketika hari Kebahagiaan itu telah tiba sambil menunggu waktu dimalam itu tiba, aku bertanya pada diriku didepan kaca
“Apakah Kamu Yakin?”
sambil menikmati barang-barang haram.
Sambil Berteriak dalam hatiku
“Aku Yakin?”
tanpa tersadar aku pun tergeletak dengan Darah dihidungku.
Didalam tidur itu aku bicara pada sebuah sosok hitam legam dengan mata merah membakar: “Sungguh aku tidak melakukan bunuh diri, sungguh ini hanya sebuah Kecelakaan yang diluar kehendakku? Aku tidak mau Mati....”
Dilemparnya Aku di dalam Bara Api itu dan merasa terbakarnya Kulitku hingga warnanya memerah menyala dan ketika hendak sampai dasarnya aku terbangun dengan nafas tersengal-sengal. Sambil melihat kiri-kananku, ternyata aku melihat kedua orang tuaku, lalu aku kembali tertidur.
Den keesokan paginya mulai aku dicerca pertanyaan oleh kedua orang tuaku.
---------------------------------------------------------------------------------
DIKIRIM KE PONDOK PESANTREN
---------------------------------------------------------------------------------
Setelah 1 minggu kejadian itu kedua orang tuaku mengajak aku kesuatu tempat di daerah Jatirejo Mojokerto dengan alasan mau menemui teman ibuku. Semula aku tidak pernah mengira akan berada disebuah Pondok Pesantren.
Disana, aku menemui dihadapkan dengan seorang Kyai, mereka melakukan pembicaraan-pembicaraan. Tidak lama kemudian, orang tuaku berpamitan dan meninggalkanku disitu tanpa memberi alasan ke aku. Dan aku hanya mengangguk.
Aku disitu hanya melamun dan diam, dan sekali-kali melihat kiri Kanan tanpa beranjak dari tempat hingga malam itu tiba. Lalu Kyai itu memanggilku,
“Mas Dama ayo tumut kulo sedilut”
aku hanya mengangguk.
---------------------------------------------------------------------------------
DITINGGAL DI KUBURAN
---------------------------------------------------------------------------------
Sampailah aku pada ditengah-tengah pemakaman umum, lalu Kyai itu berkata
“Jenengan Teng mriki rien nggeh? Kulo tak teng pondok. Mengkeh kulo bali mriki.”
Akupun hanya mengangguk.
Lalu akupun sendirian di tengah makam sambil melihat makam-makam itu, dan aku melihat sesuatu. Sesuatu yang aneh dan tidak dapat aku jelaskan dengan kata.
Tidak lama kemudian Kyai itu datang dan bilang
“Pun ta”.
“Pun”.
Balasku.
Inilah Awal Perubahan Hidupku, di Pondok Pesantren Miftahul Ulum, aku belajar tentang agama dengan waktu 2 bulan.
Dan disitu aku menemukan jawaban tentang kehidupan dan aku mengamuflasekan sebagai Spiritual Alam Semesta. Disana aku melihat hal-hal yang menakjubkan tentang Keindahan yang nyata.
Tuhan meninjukan caranya untuk umatnya dan selalu membimbing kejalan-Nya, dari sebuah kematian sejenak aku berubah.
Trimakasih Abah, atas bimbingannya... engkaulah Bapak sekalian Guru Bagiku...
---------------------------------------------------------------------------------
Your One Love My
(Fajar Harapan)
---------------------------------------------------------------------------------
Disana Sang Fajar memberi harapan
Memberi aroma yang wangi seharum bunga melati
Memunculkan mantra sakti
yang tumbuh dari dasar hati
Memuji untuk yang patut dipuji
Yang suci, dan tersentuh oleh jemari-jemari malaikat hati
Yang dimurnikan oleh malaikat surgawi.
---------------------------------------------------------------------------------
TERSENYUMLAH JIKA ORANG YANG KAMU CINTAI BAHAGIA
TUHAN MEMPERTEMUKAN KEPADA ORANG YANG SALAH DAHULU UNTUK DIPERTEMUKAN ORANG YANG BENAR
---------------------------------------------------------------------------------
No comments:
Post a Comment
Kami harapkan artikel yang ada dapat bermanfaat bagi pembaca setia kami. Kami Harapkan saran dan kritik yang membangun atas artikel maupun blog kami. Dan jangan lupa berlangganan artikel kami. Terima Kasih
Ttd.
Admin Blog Kartar Mahameru RT.15 RW.02 Kel. Jepara Surabaya