Kumpulan Artikel Kami

Friday, January 25, 2019

Kisah Nabi Daud A.s

  1. Nabi Daud lahir dan diutus di Palestina.
  2. Wafat di Baitul Maqdis.
Sepeninggal Nabi Musa dan Harun, kondisi bani Israil menjadi kacau. Negara mereka dijajah  oleh bangsa lain. Rakyat tidak lagi memiliki pembimbing agama.Para ahli agama sudah muiai menyimpang dari ajaran Taurat. Akibatnya, ajaran Nabi Musa hampir musnah.
Di tengah kondisi yang kacau tersebut, Allah mengutus seorang nabi. Akan tetapi, nama nabi ini tidak termasuk ke dalam kelompok 25 nabi yang wajib diketahui. Nama nabi tersebut adalah Syami'un.

la mengusulkan Thalut sebagai pemimpin Israil. Nabi mereka mengatakan, "Sesungguhnya, Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu."

Namun, usul tersebut ditolak oleh rakyat Israil. Mereka menjawab, "Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan dari padanya, sedangkan dia tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?"

Mendengar penolakan rakyat Israil, nabi mereka berkata, "Sesungguhnya, Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa. Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui."

Nabi mereka terus memberikan penjelasan kepada rakyat Israil. Konon, Nabi Musa dan Harun memiliki tabut, yaitu peti tempat menyimpan Taurat yang membawa ketenangan bagi kaum bani Israil apabila terjadi pertengkaran. Peti tersebut hilang ketika Israil terjajah, sedangkan bangsa Israil masih mengharapkannya.

Nabi mereka berkata, "Sesungguhnya, tanda ia akan menjadi raja ialah kembalinya tabut kepadamu. Di dalamnya terdapat ketenangan dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun, tabut itu dibawa malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda bagimu, jika kamu orang yang beriman." Akhirnya, mereka menerima usul tersebut. Thalut pun menjadi pemimpin Israil.

Setelah dinobatkan menjadi raja, Thalut melakukan pembenahan terhadap tentara bani Israil. la kemudian mengumpulkan para pemuda untuk menjadi tentara.

Kondisi saat itu, bani Israil sedang diserang musuh-musuh tangguh yang dipimpin oleh Jalut.

Kabar tentang dikumpulkannya para pemuda tersebar ke seluruh negeri, termasuk ke sebuah kota kecil bernama Bethlehem. Di Kota Bethlehem hiduplah seorang pemuda bernama Yisya. la memiliki tiga belas anak. Yisya menyuruh tiga anaknya untuk bergabung dengan tentara yang dipimpin Thalut. Seorang anaknya yang bernama Daud berniat ikut.

Namun, Daud tidak diizinkan karena saat itu masih kecil. la hanya diperbolehkan menggembala kambing dan mengantarkan susu kepada kakak-kakaknya di medan perang.

Suatu ketika, Syami'un melihat Nabi Daud. la sangat tertarik kepada Daud karena mendapatkan petunjuk Allah tentang ciri-ciri orang yang dapat mengalahkan Jalut. Lalu, Syami'un memberitahukan hal ini pada Thalut, "Wahai Thalut, sesungguhnya aku melihat pada diri Daud kemampuan  untuk mengalahkan Jalut. Oleh karena itu, ajaklah dia untuk bergabung dalam perang ini."

Thalut menerima usul tersebut. la mengajak Daud untuk ikut berperang. Tentu saja Daud sangat senang. la pun mempersiapkan diri untuk terjun di medan pertempuran.

Pertempuran Thalut Dan Jalut
Pada suatu hari, Jalut bersama pasukannya datang menyerang bani Israil. Jalut dikenal sebagai pemimpin yang ditakuti karena badannya yang besar dan memiliki kesaktian yang tinggi. Hal ini sangat mengkhawatirkan Thalut dan pasukannya.

Oleh karena itu, Thalut menyusun strategi dan taktik dalam perang. Kemudian, Thalut dan pasukannya bersiap menuju medan pertempuran. Dalam perjalanan, para tentaranya merasa kehausan, mereka ingin sekali istirahat untuk minum. Thalut berkata, "Sesungguhnya, Allah akan menguji kamu dengan adanya suatu sungai. Siapa diantara kamu meminum airnya, bukanlah ia pengikutku. Siapa yang tidak meminumnya, kecuali menceduk seceduk tangan, dia adalah pengikutku."

Saat melewati sungai yang dikatakan Thalut, pasukan Thalut kemudian meminum airnya sebanyak yang diperintahkan Thalut. Namun, beberapa orang di antara mereka tidak mematuhi apa yang diperintahkan oleh pemimpin mereka.

Mereka meminum air melebihi takaran yang telah ditentukan sebelumnya. Ketika Thalut dan orang-orang pengikutnya kembali berangkat menuju medan pertempuran. Orang-orang yang minum melebihi takran berkata berkata, "Kami tidak sanggup untuk melawan Jalut dan tentaranya." Mereka menjadi semakin takut jika mengalami kekalahan.

Sementara itu, orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata, "Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Allah beserta orang-orang yang sabar."

Dari peristiwa tersebut, terlihat betapa sedikitnya kelompok yang mematuhi perintah Thalut. Namun. Thalut dan pasukannya tetap optimis. Ketika Thalut dan pasukannya melihat Jalut dan tentaranya, mereka pun berdoa, "Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, kukuhkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir."

Setelah berdoa, mereka berjuang melawan Jalut dan tentaranya. Pada awalnya, pasukan Thalut terdesak karena jumlah yang tidak seimbang. Selain itu, peralatan senjata pasukan Jalut lebih lengkap. Melihat kondisi tersebut, Thalut segera memberikan arahan kepada pasukannya agar menggunakan kecerdasan dan kecerdikan mereka.

Kamudian, Thalut dan pasukannya kembali menyerang pasukan Jalut dengan semangat baru. Di antara pasukan Thalut, ada seorang anak remaja yang ternyata memiliki kekuatan yang sangat luar biasa. la bernama Daud. la sanggup membuat pasukan Jalut kewalahan. Tibalah Jalut berhadapan dengan Thalut. Keduanya sangat berhati-hati untuk saling menyerang. Namun, kekuatan Jalut ternyata jauh di atas Thalut. Serangan yang dilakukan Jalut  hampir saja membuat Thalut terbunuh.

Melihat Thalut terdesak oleh Jalut, Daud menghadang Jalut. Daud dan Jalut terlibat perkelahian yang tidak seimbang. Daud masih remaja, bertubuh kecil, dan hanya bersenjatakan katapel. Sementara itu, Jalut memiliki tubuh besar, bersenjatakan pedang, dan memiliki sebuah tameng.

Pada awalnya, banyak yang meragukan kemampuan Daud. Namun, di luar dugaan, Daud berhasil mengalahkan Jalut dengan izin Allah. Lemparan katapelnya terlontar dengan sangat keras dan tepat mengenai kening Jalut. Saat itu juga, Jalut langsung jatuh di atas tanah dan kemudian mati.

Setelah Jalut mati terbunuh, nyali pasukannya menjadi ciut. Mereka melarikan diri dari medan pertempuran. Sementara itu, Thalut dan tentaranya kembali dengan membawa kemenangan. Sejak saat itu, bangsa Israil terbebas dari penjajahan.

Nabi Daud Menjadi Raja
Kemenangan bangsa Israil tidak terlepas dari peran besar Daud. Rakyat Israil banyak memujinya. Keberhasilan dan kemenangan tersebut juga membawa kegembiraan dan kekaguman bagi Thalut.

Kemudian, Thalut menikahkan Daud dengan putrinya. Thalut mengangkat Daud sebagai panglima perang lsrail. Selama menjadi penglima perang, Daud selalu dapat menjalankan tugasnya dengan baik.

Suatu ketika, bangsa Israil diserang oleh sisa-sisa penjajah yang ingin merebut kembali Israil.  Dalam perang tersebut, Raja Thalut meninggal. Sepeninggal Raja Thalut, Israil dipimpin oleh salah satu putranya. Namun, dia tidak bisa menjadi pemimpin yang baik. Kemampuannya tidak sehebat ayahnya. Selain itu, ia sering kali bertindak tidak adil. 
loading...

loading...
Kondisi ini menyebabkan munculnya perpecahan dalam kerajaan. Dalam perpecahan tersebut terdapat dua kubu. 

Kubu pertama dipimpin putra Thalut. Kubu kedua dipimpin oleh Daud. Dalam peperangan antar dua kubu tersebut, dimenangkan oleh kubu Daud.

Akhirnya, Daudlah yang diangkat menjadi raja Israil untuk menggantikan Raja Thalut.
☆☆☆☆☆

No comments:

Post a Comment

Kami harapkan artikel yang ada dapat bermanfaat bagi pembaca setia kami. Kami Harapkan saran dan kritik yang membangun atas artikel maupun blog kami. Dan jangan lupa berlangganan artikel kami. Terima Kasih

Ttd.
Admin Blog Kartar Mahameru RT.15 RW.02 Kel. Jepara Surabaya